Sebelum ditarik langsung oleh Presiden Soekarno menjadi Menteri Muda Perindustrian selama tahun 1964 hingga 1974.
Di era Soeharto, ia dipercaya kembali masuk kabinet. Tahun 1978, ia secara mengejutkan diangkat menjadi Panglima ABRI, meski telah 13 tahun meninggalkan dinas aktif.
Jusuf adalah orang pertama yang kembali ke posisi tertinggi di ABRI setelah periode keaktifan militer yang cukup lama.
Dalam buku berjudul "Jenderal M Jusuf : Panglima Para Prajurit" tulisan Atmadji Sumarkidjo, ia dikenal sebagai pemimpin yang sederhana dan dekat dengan pasukan. Jusuf kerap blusukan ke satuan-satuan kecil di berbagai pelosok negeri.
Baca Juga:Duduk Perkara Oknum TNI Ancam Tembak dan Culik Anak Buah Prabowo di Makassar
Ia tak hanya berdialog dengan prajurit, tapi juga dengan warga. Menanyakan kebutuhan mereka, mencatat, lalu memenuhi apa yang bisa ia bantu.
Atas sikapnya itu, ia dijuluki "Bapak Para Prajurit."
Salah satu warisan programnya yang monumental adalah ABRI Masuk Desa (AMD).
Program ini dimulai pada September 1980 dan melibatkan para prajurit dalam pembangunan infrastruktur desa, mulai dari jalan, jembatan, hingga sekolah dan sarana irigasi.
Ini menjadi cikal bakal kemanunggalan TNI dengan rakyat yang bertahan hingga kini.
Baca Juga:Anggota TNI Ancam Tembak Ketua Bappilu Gerindra Ternyata Adik Menteri Pertanian
Warisan Fisik dan Spiritualitas