Tidak Cukup Niat, Ini 3 Kemampuan Wajib Dimiliki Jemaah Haji

Ibadah haji adalah kombinasi antara niat tulus, kesiapan fisik, mental, dan pengetahuan yang mumpuni

Muhammad Yunus
Kamis, 10 April 2025 | 12:18 WIB
Tidak Cukup Niat, Ini 3 Kemampuan Wajib Dimiliki Jemaah Haji
Pembukaan Manasik Haji Tingkat Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, Rabu 9 April 2025 [SuaraSulsel.id/Humas Kemenag Sulsel]

SuaraSulsel.id - Ibadah haji bukan sekadar perjalanan spiritual. Ibadah ini kombinasi antara niat tulus, kesiapan fisik, mental, dan pengetahuan yang mumpuni.

Hal inilah yang ditekankan dalam kegiatan Pembukaan Manasik Haji Tingkat Kota Parepare, Rabu 9 April 2025 lalu.

Bertempat di Auditorium BJ. Habibie, para calon jemaah haji Kota Parepare yang tergabung dalam Kloter 21 Embarkasi Makassar mendapatkan pembekalan langsung dari para tokoh, mulai dari Kepala Kemenag hingga Wali Kota.

Dalam sambutannya, Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Sulsel, Ikbal Ismail, mengingatkan bahwa ada tiga kemampuan utama yang perlu dimiliki oleh setiap jemaah haji.

Baca Juga:Ali Yafid Dilantik Sebagai Kakanwil Kemenag Sulsel

Agar ibadah berjalan lancar dan berpeluang menjadi mabrur. Apa saja?

1. Kemampuan Kesehatan: Fisik Kuat, Ibadah Nikmat

Yang pertama dan paling mendasar adalah kemampuan kesehatan. Menurut Ikbal, ibadah haji bukan aktivitas santai, melainkan ibadah penuh tantangan fisik.

Bayangkan, kalau di tanah air hanya terbiasa jalan kaki 2 kilometer, di Tanah Suci kita akan dituntut berjalan hingga 10 kilometer, bahkan lebih.

Terutama saat fase Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina).

Baca Juga:Bling-Bling dari Tanah Suci, Tradisi Glamor Jemaah Haji Jeneponto Curi Perhatian

“Karena sebagian besar pelaksanaan ibadah haji adalah jalan kaki, maka jemaah harus mulai membiasakan diri dari sekarang,” ujar Ikbal.

Makanya, sebelum berangkat, sangat disarankan untuk rutin olahraga ringan, konsumsi makanan sehat, dan menjaga kondisi tubuh tetap prima.

Jangan sampai niat besar terganjal tubuh yang lemah.

2. Kemampuan Finansial: Siapkan Ongkos Ibadah dan Keluarga

Kemampuan kedua adalah finansial. Setelah pelunasan biaya haji, perjalanan belum selesai.

Masih ada keperluan yang perlu dipersiapkan. Uang saku selama di Tanah Suci, kebutuhan pribadi, hingga biaya untuk keluarga yang ditinggalkan.

“Jemaah harus bijak dalam mengatur keuangan, jangan boros, dan pastikan keluarga di tanah air tetap tercukupi,” kata Ikbal, yang juga pernah menjabat sebagai Kepala UPT Asrama Haji Makassar.

Dengan kondisi ekonomi yang beragam, kesiapan finansial ini penting untuk menghindari stres atau kekhawatiran selama menunaikan ibadah.

Lebih tenang di hati, lebih khusyuk dalam ibadah.

3. Kemampuan Pengetahuan: Kenali Rukun dan Wajib Haji

Kemampuan ketiga adalah pengetahuan. Jangan hanya berbekal semangat, tapi juga harus paham apa itu rukun, wajib, dan sunnah haji.

Serta mana yang boleh dan dilarang saat menunaikan ibadah. Inilah pentingnya kegiatan manasik haji seperti yang sedang dilaksanakan.

“Dengan mengikuti manasik, jemaah bisa lebih mandiri dan tahu bagaimana menjalankan ibadah dengan benar,” tegas Ikbal.

Bukan hanya soal tata cara ibadah, jemaah juga harus tahu hal-hal teknis seperti penggunaan aplikasi, mengenal jalur tenda di Mina, hingga koordinasi dengan petugas.
Apalagi, zaman sekarang komunikasi menggunakan grup WhatsApp dan aplikasi digital sangat membantu.

Bagi jemaah yang belum terbiasa menggunakan Android, Ikbal berpesan agar keluarga bisa membantu membimbing sejak dini.

“Karena manfaatnya sangat besar selama di Tanah Suci,” ujarnya.

Pesan Khusus dari Wali Kota Parepare

Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Parepare, Tasming Hamid, turut memberikan wejangan kepada 162 jemaah haji yang akan diberangkatkan 16 Mei 2025 mendatang.

“Jagaki kesehatan ta semua, jangan buang energi untuk hal-hal yang tidak penting. Fokus ibadah, terutama rukun dan wajib haji. Saya ingin semua berangkat dan pulang dalam keadaan sehat,” ujar Tasming penuh harap.

Pemerintah sendiri sudah menyiapkan asuransi untuk para jemaah. Namun, besar harapan asuransi ini tidak perlu digunakan—karena semua jemaah kembali dalam keadaan sehat walafiat.

Ibadah haji memang sebuah perjalanan spiritual luar biasa. Tapi untuk menjalaninya dengan baik, niat saja tidak cukup.

Harus ada kesiapan fisik, finansial, dan pengetahuan. Manasik bukan sekadar formalitas, tapi bekal penting menuju ibadah yang khusyuk dan berkualitas.

Bagi jemaah Kota Parepare, semoga menjadi jemaah yang mandiri, sehat, dan selamat hingga kembali ke tanah air. Dan tentu saja, semoga mendapatkan haji yang mabrur.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini