![Regional Media Conference (RMC) 2025 resmi dibuka di Bikin-Bikin Creative Hub – Redaksi KabarMakassar, Nipah Park, Makassar, pada Senin, 24 Maret 2025 [SuaraSulsel.id/Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/25/54091-regional-media-conference.jpg)
Peluncuran Program Kesetaraan dan Keberlanjutan
Sebagai puncak acara, KabarMakassar dan BBC Media Action meluncurkan program Kesetaraan dan Keberlanjutan Wilayah Indonesia Timur melalui Penguatan Hak Sipil dan Peran Media.
Acara ini menjadi momen penting dalam merumuskan strategi pembangunan berkelanjutan di kawasan timur Indonesia.
Direktur KabarMakassar, Hajriana Ashadi, menegaskan bahwa RMC 2025 menghasilkan berbagai ide strategis, khususnya dalam menjawab tantangan pembangunan dan pemenuhan hak sipil di wilayah timur Indonesia.
“Terima kasih BBC Media Action atas ruang diskusi produktif dan kerja sama ini. Kami berharap kegiatan ini dapat melahirkan produk hukum yang menjamin transparansi dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Founder dan CEO KGI, Upi Asmaradhana, juga menekankan pentingnya RMC 2025 sebagai langkah awal dalam membangun konsolidasi masyarakat sipil. Karena, tak cukup bergerak sendiri dan keluar dari jebakan echo-chamber.
Baca Juga:Tokoh Pers Nasional Alwi Hamu Meninggal Dunia
“Ini adalah momentum penting bagi media untuk menyalurkan aspirasi masyarakat timur Indonesia kepada pemangku kebijakan,” ujarnya.
Peran Jurnalisme dalam Demokrasi dan HAM
Dalam sambutan virtualnya, Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Dominic Jermey CVO, OBE, menyoroti peran penting jurnalisme dalam demokrasi dan hak asasi manusia.
Dia juga mengapresiasi kolaborasi KabarMakassar dan BBC Media Action dalam membuka ruang diskursus mengenai tantangan media dan jurnalisme khususnya di Kawasan timur Indonesia.
Ia menegaskan bahwa jurnalisme dan Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan pilar penting dalam masyarakat demokratis.
“Jurnalis memainkan peran penting dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat, meningkatkan transparansi, serta mengarahkan perhatian terhadap isu-isu penting seperti HAM dan lingkungan,” ujar Dominic.
Menurutnya, meliput isu lingkungan seperti perubahan iklim dan polusi, bukanlah tugas yang mudah. Jurnalis sering kali harus bekerja dalam kondisi yang menantang dan menghadapi risiko besar.
Oleh karena itu, menjaga keselamatan dan independensi mereka menjadi hal yang sangat penting guna menjamin kebebasan pers.
Lebih lanjut, Dominic Jermey menekankan bahwa hubungan antara pemerintah Inggris dan Indonesia telah terjalin lama, berdasarkan prinsip saling menghormati.
Baca Juga:Anggota Polda Sulbar Dilarang Live di Media Sosial
Konferensi ini, menurut Dia, menjadi kesempatan berharga untuk membahas cara-cara mendukung jurnalis dalam menjalankan tugas mereka.
Ia juga menyoroti pentingnya akses jurnalis terhadap pelatihan, sumber daya, dan jaringan profesional guna memastikan laporan yang akurat dan beretika.