"Dari Ibnu Umar r.a., ia berkata: Rasulullah SAW selalu beri‘tikaf pada sepuluh hari yang penghabisan di bulan Ramadan." (Muttafaq ‘Alaih)
Dengan memahami esensi itikaf, seseorang bisa menjalankannya dengan lebih baik, bukan sekadar rutinitas tahunan, melainkan sebagai momen spiritual yang mendalam.
2. Memilih Masjid yang Nyaman
Itikaf harus dilakukan di masjid, baik masjid jami’ (masjid yang digunakan untuk salat Jumat) maupun masjid biasa.
Baca Juga:Masjid Al Markaz Hadirkan Muballigh Berbahasa Daerah di Ramadan 1446 H
Namun, untuk memudahkan ibadah, sebaiknya memilih masjid yang:
- Nyaman dan bersih
- Memiliki fasilitas memadai (toilet, tempat wudhu, listrik)
- Suasananya kondusif untuk ibadah
- Memiliki program i’tikaf yang baik (kajian, tadarus, dan lain-lain)
Beberapa masjid juga menyediakan makanan sahur dan berbuka bagi peserta itikaf.
Sehingga lebih memudahkan dalam menjalankan ibadah tanpa harus mencari makanan di luar.
3. Menyiapkan Perlengkapan Itikaf
Baca Juga:Jadwal Buka Puasa Kabupaten Maros dan Sekitarnya, Minggu 9 Maret 2025
Agar itikaf berjalan dengan nyaman dan lancar, pastikan membawa perlengkapan yang dibutuhkan, seperti: