Tiga Mahasiswa Unhas Ditemukan Meninggal Dunia di Sungai Pattunuang Maros

Tiga mahasiswa Universitas Hasanuddin yang hanyut terseret arus deras Sungai Pattunuang

Muhammad Yunus
Jum'at, 24 Januari 2025 | 16:06 WIB
Tiga Mahasiswa Unhas Ditemukan Meninggal Dunia di Sungai Pattunuang Maros
Upaya pencarian mahasiswa Unhas yang tenggelam oleh Tim SAR gabungan bersama Basarnas Makassar akhirnya membuahkan hasil, Jumat 24 Januari 2025 [SuaraSulsel.id/Basarnas]

SuaraSulsel.id - Upaya pencarian intensif oleh Tim SAR gabungan bersama Basarnas Makassar akhirnya membuahkan hasil.

Tiga mahasiswa Universitas Hasanuddin yang hanyut terseret arus deras Sungai Pattunuang di lokasi wisata alam Bislap, Kabupaten Maros, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

"Ketiga korban sudah ditemukan, namun semuanya dinyatakan meninggal dunia," ujar Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Makassar, Andi Sultan, Jumat 24 Januari 2025.

Musibah terjadi pada Kamis, 23 Januari 2025, ketika enam mahasiswa Unhas mendatangi lokasi wisata untuk survei lapangan.

Baca Juga:Ramah Tamah & Nostalgia! Identitas Unhas Rayakan 50 Tahun Kiprah Jurnalistik Kampus

Jelang kegiatan camping dan pengkaderan yang dijadwalkan berlangsung pada Februari mendatang.

Saat menyusuri sungai, arus tiba-tiba meluap, memisahkan tiga mahasiswa dari kelompok mereka. Malang, Jean Eclezia (19), Syadza (19), dan Rezki Rahim (21) terseret arus deras hingga hilang.

Tiga mahasiswa lainnya, Adiatsyah (20), Aditya Dewi (21), dan Azriel (20), berhasil selamat dari insiden tersebut.

Proses Pencarian dan Evakuasi

Tim SAR langsung dikerahkan begitu laporan diterima. Operasi pencarian dilakukan dengan membagi tim ke beberapa area.

Baca Juga:"Dosen Pemerkosa Kena Skorsing, Mahasiswa Protes Kena DO": Spanduk BEM FKM Unhas Picu Panggilan Komdis

Hari pertama, korban pertama, Jean, ditemukan tidak jauh dari lokasi kejadian. Tak lama berselang, korban kedua, Rezki, juga ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Hari kedua, pencarian dilanjutkan dengan membagi dua tim. Tim pertama menyisir sejauh 2,3 kilometer dari lokasi kejadian menuju Jembatan Bassi, sementara tim kedua menjelajahi 2 kilometer dari Jembatan Bassi ke hilir sungai.

Korban ketiga, Syadza, akhirnya ditemukan sekitar 3 kilometer dari lokasi awal, juga dalam keadaan meninggal dunia. Ketiga jenazah telah dievakuasi ke RSUD dr. La Palaloi Maros untuk penanganan lebih lanjut.

Dengan ditemukannya semua korban, operasi SAR resmi ditutup. "Kami berterima kasih kepada seluruh tim yang telah bekerja keras dalam operasi ini," kata Andi Sultan.

Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan terhadap kondisi alam, terutama saat beraktivitas di area rawan bencana seperti sungai dengan potensi banjir bandang.

Duka mendalam dirasakan oleh keluarga korban, pihak kampus, dan seluruh masyarakat yang turut berempati atas tragedi ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini