Mikrofon Bupati Luwu Utara Dimatikan Saat Keluhkan Anggaran Jalan Seko Dialihkan ke IKN

Dalam pemaparannya, Indah menjelaskan bahwa Lutra siap meningkatkan ketahanan pangan terutama di sektor pertanian.

Suhardiman
Jum'at, 17 Januari 2025 | 13:23 WIB
Mikrofon Bupati Luwu Utara Dimatikan Saat Keluhkan Anggaran Jalan Seko Dialihkan ke IKN
Bupati Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Indah Putri Indriani. [Suara.com/Lorensia Clara Tambing]

SuaraSulsel.id - Mikrofon Bupati Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel), Indah Putri Indriani dimatikan saat mengeluhkan anggaran pengerjaan jalan ke Seko yang dialihkan untuk Ibu Kota Nusantara (IKN).

Momen itu terjadi saat Indah menghadiri Rapat Koordinasi Bidang Pangan di Sulawesi Selatan yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan.

Rakor digelar di Aula Tudang Sipulung Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Jumat (17/1/2025). Awalnya, Indah diberi kesempatan pertama mewakili kepala daerah di Sulsel untuk menjelaskan terkait ketersediaan pangan di wilayah Lutra.

Dalam pemaparannya, Indah menjelaskan bahwa Lutra siap meningkatkan ketahanan pangan terutama di sektor pertanian.

Sepanjang tahun 2024, produksi padi di daerah ini mencapai 95 rb ton meskipun sebagian wilayah mengalami gagal panen karena tergenang banjir.

"Walau demikian Lutra tetap surplus," katanya.

Indah juga menyampaikan soal kondisi infrastruktur yang bisa menunjang swasembada pangan. Bendungan Baliase yang jadi kewenangan Kementerian PU, misalnya.

Proyek yang mulai dikerjakan pada tahun 2015 ini belum rampung. Padahal diharapkan bisa mengairi 18.982 ha sawah. Namun dalam evaluasinya, proyek ini hanya bisa mengairi sekitar 14 ribu Ha lahan sawah dan kebun. Kendala lain adalah Pemkab tak punya anggaran untuk membangun jaringan tarsier.

"Terus terang ini kan dari kewenangan kabupaten tetapi di satu sisi kita ketahui bahwa kondisi keuangan cukup menyulitkan juga. Mudah-mudahan ini bisa diintervensi karena potensinya sangat besar," ujarnya.

Masalah lain yang dipaparkan Indah adalah rencana menjadikan Kecamatan Seko sebagai sentra peternakan oleh Kementerian Pertanian. Bahkan, lokasi itu sudah didatangi langsung oleh investor asal Vietnam bersama pemerintah pusat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini