Siapa Lebih Unggul? Perbandingan Program Danny Pomanto dan Andi Sudirman di Debat Kedua Pilgub Sulsel

Debat terakhir ini diharap bisa memberikan referensi dan memastikan pilihan yang cocok bagi para pemilih di Sulsel

Muhammad Yunus
Senin, 11 November 2024 | 12:31 WIB
Siapa Lebih Unggul? Perbandingan Program Danny Pomanto dan Andi Sudirman di Debat Kedua Pilgub Sulsel
Debat pasangan calon Gubernur Sulawesi Selatan, Minggu, 10 November 2024 [SuaraSulsel.id/Istimewa]

SuaraSulsel.id - Rangkaian debat publik Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan 2024 kini selesai, Minggu, 10 November 2024. Masyarakat kini punya pertimbangan untuk memilih calon kepala daerahnya.

Debat kedua yang digelar oleh KPU di Hotel Claro, Kota Makassar pada Minggu kemarin penting untuk didengarkan. Pasalnya tema debat menyinggung soal perekonomian, infrastruktur dan pengelolaan sumber daya alam yang akan dirasakan oleh masyarakat selama lima tahun ke depan.

Debat terakhir ini diharap bisa memberikan referensi dan memastikan pilihan yang cocok bagi para pemilih. Apalagi, gagasan yang disampaikan dua pasangan calon pada dasarnya punya tujuan sama, yaitu memajukan daerah.

Debat terakhir atau kedua Pilgub Sulsel 2024 mempertemukan dua pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur yakni Mohammad Ramdhan Pomanto - Azhar Arsyad dan Andi Sudirman Sulaiman - Fatmawati Rusi.

Baca Juga:Adu Program Anti Miskin Danny Pomanto dan Andi Sudirman di Debat Pilgub Sulsel

Hall Phinisi yang menjadi arena debat relatif lebih tegang dari pada debat sebelumnya. Tidak hanya dari pasangan calon yang saling sanggah data, tapi juga para pendukung yang saling ricuh.

Beruntung suasana bisa kembali kondusif hingga gelaran debat. Kini giliran masyarakat yang akan bertugas menunaikan hak pilihnya pada 27 November 2027 di bilik suara.

"Dari debat kemarin, masyarakat yang akhirnya akan menilai mana yang paling relevan dengan kondisi lapangan. Mereka tinggal memilih," ujar pengamat politik, Profesor Sukri Tamma, Senin, 11 Oktober 2024.

Sukri mengatakan debat kedua masih alot seperti saat debat perdana lalu. Para Paslon cenderung bermain aman dan hanya saling pamer prestasi tanpa mengakui kelemahan saat memimpin.

Danny Pomanto misalnya, pamer program selama menjabat sebagai Wali kota dua periode. Begitu pun Sudirman yang cenderung menyoroti kinerja Danny yang dianggap berusaha menyampaikan bahwa pencapaian di Makassar belum tentu dapat diterapkan untuk daerah lain di Sulsel.

Baca Juga:Sulsel Menanti! Siapa Unggul Debat Perdana Pilgub Sulsel, Andalan Hati atau DIA?

"Jadi saya melihat mereka mencoba menunjukkan keberhasilan di level dan ruangnya masing-masing. Danny menunjukkan pengalaman yang dia punya. Sementara Sudirman karena memang wewenangnya tidak banyak menjelaskan soal aspek teknis. Misal, kebijakan memberikan bantuan dan seterusnya yang diserahkan pada kabupaten kota atau masyarakat untuk berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten kota," jelas Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Unhas itu.

Ia pun menyoroti soal sikap pendukung atau relawan yang ricuh saat debat berlangsung. Ia berharap masyarakat bisa lebih bijak dan dewasa dalam mendukung calon pemimpinnya.

"Seharusnya dilakukan dengan riang gembira. Pilihan boleh beda tapi (pendukung) harus bersikap bijak," ucapnya.

Menurutnya hal tersebut perlu dievaluasi oleh pihak keamanan. Kericuhan seperti ini bisa saja digerakkan oleh orang tak bertanggung jawab untuk mengganggu pesta politik di Sulsel.

Lalu, apa janji para Paslon untuk menangani masalah ekonomi, infrastruktur dan pengelolaan SDA di Sulsel?

1. Tata kelola hutan dan lahan

Calon gubernur nomor urut 1 Danny Pomanto mengatakan otoritas izin tambang ada di pusat. Namun, jika ia terpilih akan mengevaluasi izin usaha pertambangan atau IUP.

Dari data Kementerian ESDM, jumlah izin usaha pertambangan di Sulsel mencapai 261 izin, lebih tinggi dibanding Sulawesi Tenggara yaitu 221 IUP. Hal tersebut dikhawatirkan jadi pemicu perubahan iklim dan polusi.

"Kami akan evaluasi. Di Sulawesi Selatan sudah sangat jelas saat ini. Di Luwu misalnya, karena ada kerusakan di hulu, bencana di Sidrap, Toraja karena pembukaan di hulu," ujarnya.

Sehingga jika terpilih, ia akan meminta pemerintah pusat karena otorisasi izin tambang ada di Kementerian ESDM agar mengevaluasi perusahaan tambang terutama yang ada di hulu sungai.

"Kalau hulu tidak dilindungi, habislah daerah hilir kita. Jangan ada tambang terbuka lagi, perlu ada transformasi," sebutnya.

Sementara, calon gubernur nomor urut 2 Andi Sudirman Sulaiman mengaku provinsi punya kewenangan soal izin tambang. Tidak hanya di Kementerian ESDM. Yang perlu ditekankan adalah komitmen bersama untuk menciptakan ekonomi hijau.

"Perlu ada regulasi. Contohnya penetapan rencana detail tata ruang untuk mengunci daerah yang tidak boleh ditambang. Sehingga bisa memblok daerah yang boleh ditambang dan tidak boleh, walaupun perusahaan ini mengantongi konsesi," jelas Sudirman.

2. Kesehatan

Pasangan calon nomor urut 1 Danny Pomanto - Azhar Arsyad bicara soal kesehatan dengan menawarkan konsep Smart Health. Mereka akan membangun infrastruktur kesehatan hingga ke tingkat kecamatan dan desa jika terpilih.

Menurutnya, menangani kesehatan tidak hanya dengan membangun rumah sakit tapi juga bagaimana mencegah agar orang tidak sakit.

"Tapi bagaimana pencegahannya. Apa strategi intervensi kita sebelum orang sakit. Kalau kami terpilih, Insya Allah akan membangun infrastruktur Smart Health ke kecamatan dan desa karena ini sangat dibutuhkan," sebutnya.

Sementara, pasangan calon nomor urut 2 Andi Sudirman Sulaiman mengatakan akan membangun rumah sakit regional untuk menjangkau daerah termiskin, terluar dan terdepan di Sulawesi Selatan.

Program ini sebelumnya sudah ia terapkan saat menjabat sebagai Gubernur Sulsel dengan membangun dua rumah sakit regional yaitu di Bone dan Parepare.

"Pentingnya rumah sakit regional ini untuk menjangkau dan terjangkau. Selain itu, kami hadirkan 13 dokter spesialis di rumah sakit regional itu. Kita berikan intensif khusus supaya mereka nyaman," jelas Sudirman.

3. Pariwisata

Paslon nomor urut 1 Danny Pomanto mengatakan Sulsel punya peradaban yang luar biasa yaitu di Leang-leang ditemukan lukisan tertua di dunia. Sayangnya tidak pernah jadi objek pariwisata yang punya nilai jual.

Oleh karenanya, Danny Pomanto mengatakan menawarkan konsep pariwisata hijau dengan menjual cerita peradaban yang tidak dimiliki oleh peradaban manapun di dunia.

Pariwisata di Sulsel sejauh ini hanya berkontribusi 1,3 persen untuk PDRB Sulsel. Padahal kawasan karst di kabupaten Maros mendapatkan penghargaan dari Unesco sebagai kawasan karst terbaik kedua di dan tempat penemuan fosil manusia purba tertua di dunia. Namun, aksesibilitas dan kualitas infrastruktur pariwisata di tempat ini masih terbatas.

"Banyak sekali yang bisa dieksplor. Kita akan bikin jalan tol untuk seluruh akses pesisir kita sehingga bisa hidup niaga kita, juga jalan khusus pariwisata di Toraja, Sinjai dan Bulukumba, termasuk segitiga Seko, Rampi dan Rongkong," ucap Danny.

Sementara calon wakil Gubernur nomor urut 2 Fatmawati Rusdi mengungkap pariwisata yang nyaman jadi program prioritas mereka. Salah satunya dengan menghadirkan transportasi publik yang terkoneksi dengan lokasi wisata. Itu ditandai dengan adanya subsidi penerbangan ke bandara Toraja.

Calon Gubernur nomor urut 2 Andi Sudirman Sulaiman menambahkan sudah membantu pengembangan wisata di Karst Maros, Rammang-rammang sebesar Rp8 miliar saat menjabat Gubernur.

"Kami kerjasama dengan Pemkab untuk mendorong ke Unesco. Termasuk menggelontorkan anggaran Rp200 miliar lebih ke Seko, Luwu Utara, tapi 24 kilometer belum bisa tembus," sebutnya.

4. Transformasi Ekonomi

Dari data Badan Ekonomi Kreatif RI, ada 1,8 juta pelaku UMKM di Sulsel, tapi produk kreatif lokal belum mendapat dukungan pemasaran yang memadai untuk go internasional. Termasuk kelemahan dan perlindungan hak cipta mengakibatkan kerentanan adanya eksploitasi.

Menurut calon gubernur nomor urut 1 Danny Pomanto, Makassar masuk kota kreatif oleh Unesco. Itu karena kota ini punya inkubator UMKM.

Jika UMKM masuk disitu, sudah difasilitasi oleh hak cipta dan brandingnya. Keuntungan pelaku UMKM bahkan bisa sampai 400 persen.

"Inkubator Center di Makassar jadi percontohan se Indonesia sehingga UMKM kami, anak-anak muda yang tadinya tidak seberapa bisa naik hingga 400 persen. (Jika terpilih) kita akan bangun ekosistem UMKM yang unggul untuk menopang pertumbuhan," ungkapnya.

Sementara, calon Gubernur nomor urut 2 Andi Sudirman Sulaiman mengatakan UMKM adalah tulang punggung perekonomian Sulsel. Saat ia menjabat, ia membuat platform sebagai wadah untuk UMKM bernama Baju Bodo. Sejauh ini sudah ada 28 ribu UMKM yang teregistrasi dan terjamin dengan baik.

"Setiap tahunnya dianggarkan untuk standarisasi dan sertifikasi agar produk mereka terjaga," ucapnya.

5. Kemandirian Fiskal

Dari data PTSP Sulsel realisasi investasi mencapai 2,5 triliun pada triwulan 1 2024. Kota Makassar dan Luwu Timur jadi daerah tertinggi penyumbang investasi tertinggi di Sulsel. Namun, daerah lain perlu digenjot agar investasi merata.

Menurut calon Gubernur nomor urut 1 Danny Pomanto, investasi di Sulsel perlu master plan tiap kawasan. Misal, marine culture dari Pinrang sampai ke Takalar, lalu investasi wisata di kawasan Selatan.

"Investasi itu hanya empat hal. Pertama sumber, kedua pasar, prasarana dan terakhir kebijakan," ucap Danny.

Calon gubernur nomor urut 2 Andi Sudirman Sulaiman mengatakan investor akan masuk jika tersedia energi dan infrastruktur yang memadai. Selain itu kepercayaan kepada pemerintah juga perlu.

"Investor akan berpikir panjang untuk datang kalau kita tidak pikirkan sumber daya energinya. Yang paling penting adalah kepercayaan oleh investor. Sehingga kita perlu transportasi untuk mendapatkan kepercayaan investor," ucapnya.

Kata Sudirman, pemerintah juga tidak boleh mengedepankan investasi saja tapi mengabaikan dampaknya. Terutama di bidang lingkungan.

"Yang terpenting adalah bagaimana menciptakan ekonomi hijau dan berkelanjutan," jelasnya.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini