Rp180 Triliun Hilang, Jokowi Resmikan Rumah Sakit Termegah di Makassar

Presiden RI Joko Widodo mengagumi Rumah Sakit Otak, Jantung dan Kanker yang ada di kota Makassar, Sulawesi Selatan

Muhammad Yunus
Jum'at, 06 September 2024 | 17:11 WIB
Rp180 Triliun Hilang, Jokowi Resmikan Rumah Sakit Termegah di Makassar
Presiden RI Joko Widodo meresmikan Rumah Sakit Otak, Jantung dan Kanker yang ada di kota Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat 6 September 2024 [SuaraSulsel.id/Lorensia Clara Tambing]

SuaraSulsel.id - Presiden RI Joko Widodo mengagumi Rumah Sakit Otak, Jantung dan Kanker yang ada di kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Rumah sakit yang terletak di Kawasan Center Poin of Indonesia (CPI) ini dinilai yang terbesar dan termegah, yang dibangun menggunakan APBN.

Jokowi mengatakan dengan hadirnya rumah sakit tersebut, masyarakat yang ada di Indonesia Timur dan bagian Tengah tak perlu lagi berobat keluar negeri.

Direktur Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Dirfasyankes) Kementerian Kesehatan Aswan Usman didampingi Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin saat meninjau pembangunan Rumah Sakit Vertikal di kota Makassar, Selasa 14 Mei 2024 [SuaraSulsel.id/Lorensia Clara]
Direktur Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Dirfasyankes) Kementerian Kesehatan Aswan Usman didampingi Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin saat meninjau pembangunan Rumah Sakit Vertikal di kota Makassar, Selasa 14 Mei 2024 [SuaraSulsel.id/Lorensia Clara]

"Kita tidak mau lagi nanti masyarakat yang sakit larinya ke Malaysia, Singapura, Amerika, ke Jepang. Cukup di Makassar. Kalau saya lihat peralatan tadi gak kalah. Saya jamin itu," ucapnya saat meresmikan rumah sakit Kementerian Kesehatan di Makassar, Jumat, 6 September 2024.

Baca Juga:Canggih dan Mewah! Begini Isi Rumah Sakit Rp2 Triliun di Kota Makassar

Jokowi menyoroti banyaknya uang yang hilang karena masyarakat memilih berobat ke luar negeri. Nilainya bahkan mencapai Rp180 triliun.

"Rp180 triliun devisa kita hilang karena masyarakat berobat ke luar. Sekarang kita cegat dengan bangun rumah sakit standar internasional yang kita lihat sendiri," ucapnya.

Jokowi mengaku kadang sedih memperhatikan kondisi rumah sakit di daerah yang sudah kumuh dan ruangannya gelap. Begitu pun dengan fasilitas yang tidak memadai.

Akibatnya, masyarakat lebih memilih berobat ke luar negeri, daripada di negeri ini.

Namun, dengan hadirnya RS Kementerian Kesehatan di Makassar, diyakini sudah sekelas internasional dan dilengkapi dengan peralatan modern.

Baca Juga:BREAKING NEWS: Presiden Jokowi Batal ke Lokasi Stadion Sudiang

"Ada di Surabaya, tapi yang terbesar itu di Makassar ini. Terdiri dari empat tower, 12 lantai. Saya tadi masuk, ini kok melebihi hotel bintang lima. Seharusnya rumah sakit itu ya memang seperti ini," sebut Jokowi.

"Terang benderang, bersih, yang saya kagum peralatan rumah sakitnya. Semuanya super modern, cathlab, MRI, CTScan, ruang operasi yang super modern, tapi mohon maaf saya juga ga mau masuk ke ruang operasi," lanjutnya.

Hingga kini pemerintah sudah membangun 8 rumah sakit besar untuk penyakit katastropik utama seperti otak, jantung, dan kanker.

Khusus di Kota Makassar, rumah sakit ini menelan anggaran sekitar Rp2 triliun lebih. Untuk bangunan fisik sebesar Rp1,56 triliun dan belanja peralatan sudah menghabiskan Rp360 miliar.

"Akan menjadi Rp520 miliar (beli peralatan). Rp2 triliun lebih khusus untuk Sulsel, Makassar dan 920 tempat tidur. Sangat besar sekali," jelasnya.

Sementara, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin mengatakan RS Kemenkes di Makassar adalah yang ke tujuh dari 10 rumah sakit yang akan diresmikan Jokowi sebelum masa jabatannya berakhir pada bulan Oktober mendatang.

Menurut Budi, rumah sakit ini akan menampung khusus pasien penyakit kanker, stroke sama jantung yang derajat keparahannya dari daerah Maluku, Papua dan Kalimantan.

"Kita ada rumah sakit Kemenkes besar di Kalimantan, Papua dan Maluku. Tetapi untuk perawatan yang membutuhkan lebih canggih dan dokter-dokter yang lebih mumpuni kita kirim ke sini. Sehingga tidak perlu lagi didorong ke Jawa atapun ke Jakarta," ujar Budi.

Selain itu, Kemenkes juga membangun rumah sakit khusus ibu dan anak di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo. Ia menyebut angka kematian ibu dan anak saat ini utamanya di Indonesia Timur masih sangat tinggi.

"Dan kematian anak dan bayi itu kebanyakan karena prematur. Rumah sakit pemerintah yang ada ibu dan anaknya itu harus bisa menangani kelahiran bayi di bawah 1.000 gram," ucap Budi.

Dua Bakal Cagub Janji Prioritaskan Sektor Kesehatan

Pada kesempatan yang sama, dua bakal calon gubernur di Sulawesi Selatan juga hadir pada kesempatan tersebut. Yakni Andi Sudirman Sulaiman dan Mohammad Ramdhan Pomanto.

Keduanya berjanji akan memprioritaskan sektor kesehatan jika terpilih nanti.

Sudirman mengaku sudah membangun dua rumah sakit regional saat masih menjabat sebagai wakil gubernur dan usai dilantik jadi Gubernur. Yakni di kota Parepare dan Kabupaten Bone.

"Kita akan bangun rumah sakit standar regional lagi di daerah terpencil dan bisa jadi rujukan. Artinya kita prefentif di kesehatan dan pengobatan," ujarnya.

Pada periode sebelumnya, ia juga menghibahkan lahan provinsi seluas 6 hektare untuk dibanguni RS Kementerian Kesehatan yang baru saja diresmikan.

Kata Sudirman, saat itu Kementerian Kesehatan akan membangun rumah sakit tersebut di provinsi lain, namun ia kukuh meyakinkan agar dibangun di Kota Makassar.

Sementara, Mohammad Ramdhan Pomanto mengaku Makassar terpilih menjadi kota sehat Asia Tenggara di eranya menjabat. Sehingga jika terpilih jadi Gubernur nanti, program yang ada di Makassar akan diimplementasikan ke kabupaten kota lain.

"Makassar sekarang kan sudah diakui jadi kota sehat se Asia Tenggara. Saya kira itu bukti kalau selama ini sektor kesehatan kita sudah tertangani dengan baik," ucapnya.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini