SuaraSulsel.id - Ratusan petugas sortir dan pelipatan surat suara Pemilihan Umum 2024 mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar. Mereka protes sebab upah mereka belum dibayar hingga kini.
Dalam tayangan video yang didapatkan SuaraSulsel.id, mereka terlihat mendatangi kantor KPU pada Sabtu, 10 Februari 2024, pagi. Namun di lokasi belum ada satupun komisioner KPU yang hadir.
"Kami sudah capek datang menagih terus. Kemarin disuruh datang siang, katanya malam lagi. Pas datang malam, katanya besok saja, besoknya datang katanya lagi tidak ada pencairan," ujar salah satu petugas Sorlip, Asdar.
Para petugas Sorlip mengaku kecewa dengan KPU Makassar. Seharusnya mereka sudah menerima honor setelah menyelesaikan pekerjaannya sejak minggu lalu, tapi selalu disuruh menunggu. Alasannya karena belum ada pencairan.
Baca Juga:Atap Klenteng Kwan Kong Kota Makassar Ambruk, 2 Pekerja Dilarikan ke Rumah Sakit
Kata Asdar, setiap lembar kertas dihargai dengan honor yang berbeda-beda. Sementara, mereka melipat sekitar 5 juta lembar surat Suara untuk Pilpres dan Pileg.
"Untuk kertas suara Calon Presiden dan calon legislatif beda harganya. Upahnya pekerja juga berbeda-beda tergantung jumlah yang disortir," ucapnya.
Asdar berharap honor mereka dibayarkan sebelum hari pencoblosan. Sebab petugas sortir dan pelipatan suara bukan hanya warga Makassar, melainkan berasal dari daerah lain.
"Kasihan kami, bahkan ada yang dari Takalar dan Jeneponto. Mereka juga mau pulang kampung untuk mencoblos yang tinggal empat hari lagi sudah Pemilu," keluhnya.
Sementara, Komisioner KPU Sri Wahyuningsih yang dikonfirmasi belum menanggapi informasi tersebut.
Baca Juga:Pemilih Perempuan di Sulsel Lebih Banyak Dibanding Laki-laki
Namun, ia mengatakan jumlah petugas sortir dan pelipatan suara ada sekitar 400 orang. Saat ini semua logistik untuk Pemilu 2024 sudah siap dan segera disalurkan ke 4.004 TPS yang tersebar di Makassar.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing