SuaraSulsel.id - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo berkunjung ke Toraja, Sulawesi Selatan, Sabtu, 25 November 2023.
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu akan melakukan sejumlah safari politik di Toraja.
Diantaranya bertemu pengurus Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja dan membawakan kuliah umum di kampus Universitas Kristen Indonesia Toraja.
Kedatangan Ganjar Pranowo ke Toraja disambut hangat oleh masyarakat Toraja dan pengurus BPS.
Baca Juga:Ganjar Pranowo dan Gibran Rakabuming Adu Strategi Berebut Suara Pendeta di Toraja
Ganjar Pranowo mengatakan sangat terharu atas sambutan warga Toraja. Ia melihat toleransi warga di daerah ini sangat besar sekali.
Hal tersebut terlihat saat Ganjar berada di kantor BPS.
Saat memasuki jam salat, ia mengaku sudah disiapkan tempat oleh ketua BPS Gereja Toraja, Pendeta Alfred untuk melaksanakan. Bahkan dikasih sajadah dan kopiah.
"Pak Pendeta berikan sajadah dan kopiah, serta diberikan ruangannya untuk beribadah (salat). Apapun perbedaannya, kita tetap satu di bawah naungan merah putih," ungkapnya.
Saat baru turun dari mobil, Ganjar Pranowo juga langsung dikalungi sarung tenun berwarna putih dan juga passapu'. Itu merupakan tradisi penerimaan tamu istimewa oleh orang Toraja.
Baca Juga:Jejak Awal Mula Agama Islam Masuk Toraja, Dari Perdagangan Hingga Perkawinan
Bagi orang Toraja, Passapu' adalah simbol kejantanan dan kehormatan. Kain yang dililitkan di kepala ini sudah digunakan oleh Pong Tiku dalam memimpin perjuangan masyarakat Toraja saat melawan Belanda pada abad ke XX.
Sama halnya bagi orang Bugis yang memakai Patonro.
Bentuknya adalah kain dibuat segi empat dengan panjang kira-kira satu meter. Sebelum digunakan, harus diberi kanji terlebih dahulu agar dapat tegak di atas kepala.
Untuk membuat lipatan Passapu, kain dilipat secara diagonal, lalu ujung tertinggi pada bagian tengah kemudian ditekuk ke belakang dan diselipkan hingga membentuk lengkungan yang menyerupai atap Tongkonan.
Passapu' tidak boleh sembarang digunakan. Bagi orang Toraja, ada aluk pamali atau etikanya.
Passapu' hanya boleh digunakaan saat ritual adat atau penerimaan tamu penting.
Passapu' berasal dari kalimat Pa'sapu ri Pallawanna gau siturusan. Artinya, passapu adalah pagar diri dalam bertindak (bagi yang mengenakan).
Kontributor : Lorensia Clara Tambing