Pengurus Masjid Tutup Jalan, Keluarga Daeng Sabir Terpaksa Memanjat Tembok

Daeng Sabir, warga Buakana, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar terkurung tembok setinggi lima meter

Muhammad Yunus
Rabu, 30 Agustus 2023 | 18:25 WIB
Pengurus Masjid Tutup Jalan, Keluarga Daeng Sabir Terpaksa Memanjat Tembok
Santi, Warga Jalan Cilallang, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar terpaksa harus memanjat tembok setinggi lima meter jika ingin beraktivitas di luar rumah. Satu-satunya akses jalan ke rumahnya ditembok oleh pengurus masjid [SuaraSulsel.id/Istimewa]

SuaraSulsel.id - Daeng Sabir, warga Buakana, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar terkurung tembok setinggi lima meter. Akses jalan ke rumahnya ditutup oleh pengurus masjid.

Sudah tiga hari, Daeng Sabir dan keluarganya terpaksa harus memanjat tembok menggunakan tangga bambu jika ingin keluar. Padahal di rumah itu ada dua orang lansia dan anak bayi.

Camat Rappocini Aminuddin mengaku sudah memerintahkan lurah dan ketua RT setempat untuk mendatangi dan melihat langsung kondisi rumah Daeng Sabir. Akses jalan keluar masuk ke rumah itu memang ditembok oleh pengurus masjid Nurul Azis.

"Sudah tiga hari ditutup oleh pengurus masjid. Bu Lurah juga sudah datangi pemilik yayasan masjid itu tapi tidak ada di rumahnya," kata Aminuddin saat dikonfirmasi, Rabu, 30 Agustus 2023.

Baca Juga:Tanggapi Wiljan Pluim Mangkir Latihan PSM, Ini Kata Bernardo Tavares

Aminuddin mengatakan akan melakukan mediasi antara pemilik rumah dan pengurus yayasan masjid. Ia akan meminta agar pengurus masjid bisa terketuk hatinya membuka akses kepada satu kepala keluarga itu.

Jika ingin keluar, kata Aminuddin, Daeng Sabir dan keluarganya harus memanjat tembok tinggi dan melewati dinding rumah warga. Tentunya cukup berisiko atas keselamatan warga.

"Besok kita undang untuk dimediasi karena cukup berisiko kalau mau harus manjat tembok tinggi, apalagi harus lewati dinding rumah warga. Sampai malam ini jalan warga itu masih tertutup, besok kita carikan solusi," tutur Aminuddin.

Istri Daeng Sabir, Santi mengaku satu-satunya akses jalan ke rumahnya selama ini hanya lewat samping masjid. Namun sudah tiga hari jalan itu dicor oleh pengurus masjid.

"Di situ kami selalu lewat. Ada jalan sedikit tapi sudah ditutup," keluhnya.

Baca Juga:Terdakwa Mutilasi Perempuan di Wisma Kaliurang Divonis Mati, Ayah Korban: Sesuai Keinginan

Ia mengaku sudah memohon belas kasihan ke pengurus masjid. Namun tidak dihiraukan.

Alasannya karena bukan jalan umum. Jalan ke rumah Santi juga dianggap merusak pemandangan.

"Katanya merusak pemandangan dan bukan jalanan umum jadi mereka tutup," ungkapnya.

Sudah tiga hari ini, kata Santi, terpaksa ia harus memanjat tembok tetangganya. Hal tersebut terpaksa ia lakukan karena harus beraktivitas di luar rumah.

Santi berprofesi sebagai tukang cuci baju. Sementara, suaminya adalah buruh harian lepas.

Ia berharap ada perhatian pemerintah akan masalah tersebut. Termasuk belas kasihan dari pengurus masjid yang menutup akses jalan.

"Saya mau lewat dimana, terpaksa memanjat karena harus bekerja. Sudah tiga hari kami tersiksa, tidak bisa lewat," ucapnya.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini