SuaraSulsel.id -
Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares meminta wasit-wasit yang memimpin pertandingan Liga 1 untuk lebih memperhatikan kondisi para pemain, serta lebih berani untuk menghentikan pertandingan jika diperlukan.
Hal tersebut diungkapkan Tavares berkaitan dengan gol yang diciptakan Persija saat salah satu pemain PSM Makassar mengalami cedera.
"Wasit utama punya peran penting untuk menegakkan fair play, dan wasit utama bukan dokter, kalau seorang pemain sudah jatuh lebih dari semenit, wasit utama harus menghentikan pertandingan. Itu bisa saja serius, bisa menimbulkan kematian. Tapi dia tidak menghentikan pertandingan, dan Persija mencetak gol saat pemain kami terjatuh di lapangan," kata Tavares pada konferensi pers sesudah pertandingan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin.
PSM yang berstatus juara bertahan Liga 1 menahan imbang Persija. Tim berjuluk Juku Eja itu unggul terlebih dulu lewat gol Kenzo Nambu pada babak pertama, sebelum tuan rumah menyamakan kedudukan lewat gol cantik Ryo Matsumura menjelang pertandingan usai.
Gol Ryo tersebut kemudian mendapat kritik dari Tavares, yang menilai saat gol tersebut terjadi seorang pemainnya, yakni bek Yuran Fernandes, sedang cedera dan mestinya pertandingan dihentikan oleh wasit.
"Dia (wasit) tidak tahu apa yang terjadi dengan pemain tersebut pada saat ia terjatuh, itu bisa saja hal yang serius. Dan seharusnya menurut saya pertandingannya harus dihentikan. Sebab bisa saja nanti kemudian diberi tambahan waktu 10 menit, 20 menit, yang jelas pertandingan dihentikan saat pemain terjatuh," tambahnya.
Pada pertandingan tersebut, Yuran memang beberapa kali kedapatan terjatuh di lapangan saat permainan sedang berlangsung. Tavares menolak asumsi bahwa hal itu dilakukan untuk membuang waktu demi mempertahankan keunggulan PSM.
"Saya kira kalau Anda mengikuti cara bermain kami, kami memang memberikan bola kepada lawan dan kami menerapkan posisi bermain yang lebih cepat. Jadi kami lebih banyak untuk bekerja membangun dari bawah. Dan pada saat Anda memang berlari sekian jauh, sekian lama, ini akan membuat fisik anda dan juga mental anda turun. Dan itu yang terjadi pada para pemain," tutur pelatih asal Portugal tersebut.
Pada pertandingan tersebut, Persija hanya menurunkan satu pemain asing yakni Ryo. Hal itu kemudian mendapat kredit dari Tavares yang mengagumi cara pemain lokal Persija bermain.
"Dan saya ulangi kembali apa yang saya katakan di konpers sebelumnya, bahwa pemain asing tidak melulu lebih baik daripada pemain lokal. Dan itu yang terjadi di Persija, banyak pemain bagus di sini, dan saya lihat apa yang mereka lakukan bahwa mereka memang berjudi untuk mencari pemain-pemain lokal yang bagus," ucap Tavares.
Persija Keluhkan Gaya Buang Waktu
Baca Juga:Tanggapan Pelatih Persija Jakarta Thomas Doll Pasca Ditahan Imbang PSM Makassar
Pelatih Persija Jakarta Thomas Doll mengeluhkan gaya permainan PSM Makassar yang ia nilai membuang waktu, saat kedua tim bertemu dalam pertandingan pertama Liga 1 2023/2024, Senin malam.
Kedua tim bermain imbang 1-1 pada pertandingan itu. PSM Makassar unggul lebih dahulu melalui gol Kenzo Nambu pada menit ke-12, sebelum kemudian pemain Jepang lain Ryo Matsumura mengemas gol penyama kedudukan untuk Persija pada menit ke-81.
"Sebenarnya saya tidak suka cara bermain lawan pada hari ini. Karena banyak pemain yang mengulur waktu jadi kita kehilangan ritme, dan Jakmania datang untuk menonton bola, bukan menonton (pertandingan di mana) setiap tiga atau lima menit ada pemain yang berjatuhan, membuang-buang waktu, terutama nomor 4 (PSM Yuran Fernandes) karena saya lihat dia sudah enam kali jatuh, tapi akhirnya dia main 90 menit," kata Doll pada konferensi pers setelah pertandingan.
Doll menegaskan bahwa kejengkelannya bukan karena Persija tertinggal 0-1, namun lebih karena tidak menyukai dengan gaya permainan seperti itu. Hal tersebut memang kerap dikeluhkan Doll, bahkan sejak musim pertamanya melatih di Indonesia pada musim lalu.
Pelatih asal Jerman itu menyatakan dirinya kecewa dengan permainan tim asuhannya pada babak pertama yang menurutnya banyak diwarnai kesalahan akibat mengalami tekanan.
Meski demikian, ia cukup senang dengan permainan pasukannya pada babak kedua, terutama setelah mampu menyamakan kedudukan.