SuaraSulsel.id - Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Biak Numfor, Papua, menyebutkan, hingga H-1 sebanyak 62 ilmuwan astronom dari berbagai daerah Indonesia akan menyaksikan dan meneliti fenomena langka pada Festival Gerhana Matahari Hibrida di Biak pada Kamis 20 April 2023.
"Dispar berharap kedatangan puluhan astronom ke Pulau Biak tidak saja melihat dan menyaksikan langsung Gerhana Matahari Hibrida tetapi memberikan dampak bagi pengembangan ilmu pengetahuan bidang astronomi di Indonesia," harap Kepala Dispar Biak Numfor, Onny Dangeubun, di Biak, Rabu 19 April 2023.
Ia mengatakan dampak lain dari kedatangan astronom ke Biak Numfor memberikan edukasi kepada masyarakat tentang fenomena alam Gerhana Matahari Hibrida yang terjadi setiap 100 tahun sekali.
Sedangkan manfaat lain diperoleh daerah dari adanya kunjungan astronom ke Pulau Biak, lanjut Onny Dangeubun, dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di Biak.
"Ada manfaat positif dari Festival Gerhana Matahari Hibrida di Biak Numfor sebagai rangkaian kegiatan nasional Sail Teluk Cenderawasih 1-5 November 2023," ujarnya.
Sebelum pelaksanaan Festival Gerhana Matahari Hibrida pihak panitia penyelenggara menggelar seminar budaya melihat perspektif Gerhana Matahari Hibrida di Biak 20 April dibuka Wakil Bupati Biak Numfor Calvin Mansnembra, Rabu 19 April 2023.
Ia mengajak para tokoh budaya, adat, astronom, dan tokoh agama, dapat saling bertukar informasi dan pengalaman terkait dengan pelaksanaan fenomena Gerhana Matahari Hibrida yang bisa disaksikan di Biak pada 20 April 2023.
Tiga narasumber seminar budaya Gerhana Matahari Hibrida berasal dari Pakar Astronom ITB Bandung Fery Simatupang, Plt Kepala Pusat Seismologi Teknik Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG Dr Muzli M SC, dan penulis buku Erna.
Baca Juga:Gerhana Matahari Hibrida di Bulan Ramadhan, Tanda Kemunculan Imam Mahdi? Begini Kata Buya Yahya
Jamroni Prakirawan BMKG Makassar menjelaskan gerhana matahari hibrid terjadi ketika Matahari, Bulan, dan Bumi tepat segaris sehingga di suatu tempat tertentu terjadi peristiwa piringan Bulan yang teramati dari Bumi lebih kecil daripada piringan Matahari.
Dan tempat tertentu lainnya terjadi peristiwa piringan Bulan yang teramati dari Bumi sama dengan piringan Matahari.
Akibatnya, saat puncak gerhana di suatu tempat tertentu, Matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya, sedangkan Penumbra Antumbra Bulan Matahari Bumi di tempat tertentu lainnya. Matahari seakan-akan tertutupi Bulan.
Sehingga Gerhana Matahari Hibrid terdiri dari dua tipe gerhana, Gerhana Matahari Cincin dan Gerhana Matahari Total.