Diduga Aliran Sesat Resahkan Warga Bone, Pimpinannya Dipercaya Sebagai Nabi

Aliran itu bernama Al-Mukkarama Al-Khaerat Mukminin Segitiga Emas Sunda Nusantara

Muhammad Yunus
Kamis, 23 Maret 2023 | 10:43 WIB
Diduga Aliran Sesat Resahkan Warga Bone, Pimpinannya Dipercaya Sebagai Nabi
Ilustrasi Aliran Sesat [Pixabay]

SuaraSulsel.id - Warga Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, dihebohkan dengan munculnya sekelompok orang yang diduga menganut aliran sesat.

Aliran itu bernama Al-Mukkarama Al-Khaerat Mukminin Segitiga Emas Sunda Nusantara. Mereka menetap dan menyebar di desa Mattirowalie.

Kasi Humas Polres Bone Ipda Rayendra Muchtar mengatakan pihaknya sudah mendapat informasi soal aliran tersebut. Polisi tengah melakukan penyelidikan karena warga sekitar merasa resah.

"Iya, informasinya ada dan sedang kita selidiki dengan meminta keterangan warga termasuk kepala desa," ujar Rayendra, Kamis, 23 Maret 2023.

Baca Juga:Bolehkah Umat Islam Menerima Takjil dari Pemeluk Agama Lain?

Aliran ini dianggap menyimpang karena tidak mewajibkan pengikutnya salat jumat. Para pengikut juga wajib menyetor uang hingga ratusan ribu.

Konon, uang itu sebagai pembeli kursi di hari akhir atau saat kiamat.

"Dari keterangan warga mereka juga menggelar ritual dengan membawa sesajen di pinggir sungai," ungkapnya.

Kata Rayendra, pihaknya akan berkoordinasi dengan MUI dan pemerintah setempat untuk memberi pembinaan kepada penganut aliran tersebut.

Aliran Al-Mukkarama Al-Khaerat Mukminin Segitiga Emas Sunda Nusantara diketahui berasal dari Kabupaten Soppeng yang dipimpin oleh Puang Nene.

Baca Juga:Ramadan Segera Tiba, Isi dengan 8 Amalan Sunah yang Bisa Datangkan Pahala Berlimpah

Oleh pengikutnya, ia dipercaya sebagai nabi.

Pengikutnya juga wajib memakan sisa makanan dari Puang Nene. Begitupun untuk alat makan seperti gelas, ukurannya tidak boleh lebih besar dari milik Puang Nene.

Belum diketahui pasti berapa jumlah pengikut aliran tersebut. Namun, di Bone, aliran ini disebarkan oleh seseorang bernama Hasan.

Sekretaris MUI Sulsel Muammar Bakri mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan MUI Bone dan Kepala Kantor Kementerian Agama untuk memanggil pengurus aliran Al-Mukkarama Al-Khaerat Mukminin Segitiga Emas Sunda Nusantara. Menurutnya masih perlu pendalaman lebih jauh terkait aliran ini.

Namun jika pengikutnya yang pria tidak wajib salat jumat, maka sudah pasti dianggap sesat.

"Salat jumat itu wajib hukumnya. Jadi kalau tidak mewajibkan pengikutnya salat, maka sudah jelas sesat karena telah menyimpang dari paham islam," ungkap Muammar.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Berita Terkait

Pembangunan jalan menuju Bandara ini menjadi bagian dari bantuan keuangan Pemprov Sulsel

sulsel | 11:58 WIB

Ajaran mengerikan dibagikan pemuka agama yang mengajak pengikutnya untuk mati kelaparan demi bertemu Tuhan. Apakah aliran sesat?

lifestyle | 10:55 WIB

Calon haji tersebut akan diberangkatkan tahun depan dengan alasan medis

sulsel | 09:52 WIB

Simak berikut ini adalah sejarah awal mula perintah penyembelihan kurban Idul Adha yang menyinggung soal kisah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismal AS.

bandungbarat | 10:48 WIB

Salah satu aspek penting dalam melaksanakan ibadah kurban adalah pemilihan hewan kurban yang sesuai dengan syariat Islam.

bandungbarat | 10:39 WIB

News

Terkini

Untuk mendukung kemajuan sepak bola Indonesia dibutuhkan kerja sama dan sinergi.

News | 14:30 WIB

Jual beli tanah di pulau-pulau untuk bisnis resort

News | 17:47 WIB

Pembangunan jalan menuju Bandara ini menjadi bagian dari bantuan keuangan Pemprov Sulsel

News | 11:58 WIB

Polda Sulsel bersama Polrestabes Makassar mendeklarasikan Polisi RW

News | 10:40 WIB

Kasus tersebut dilakukan di tempat yang berbeda-beda dalam waktu 10 bulan

News | 10:31 WIB

Calon haji tersebut akan diberangkatkan tahun depan dengan alasan medis

News | 09:52 WIB

Untuk mengukur capaian progres kemajuan penyelenggaraan statistik sektoral

News | 15:04 WIB

Terduga pelaku bisa saja menghilangkan barang bukti

News | 13:13 WIB

Aparat kepolisian sektor Rappocini masih melakukan penyidikan

News | 07:21 WIB

Pelaku mengancam akan memukul korban jika berani bicara

News | 07:06 WIB

Korban mengaku mendapatkan perlakukan tak senonoh dari 11 orang diduga pelaku

News | 06:53 WIB

Anak perempuan yang menjadi korban pemerkosaan di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, masih dirawat di rumah sakit

News | 05:36 WIB

Pulau Kapoposang di Kabupaten Pangkajene, Sulawesi Selatan

News | 12:59 WIB
Tampilkan lebih banyak