Sanro akan melafazkan salam dan shalawat kepada Nabi Muhammad, Surah al-Fatihah, Surah al-Baqarah ayat 1-7, Ayat Kursi, Surah al-Ikhlas, Surah al-Falaq, Surah an-Nas, doa keselamatan dunia akhirat.
Doa ditutup dengan Surah al-Fatihah dan makanan diberi wangi dupa. Setelahnya, makanan siap disantap secara bersama-sama.
Menurut Mardianto, makanan yang disajikan sangat identik dengan santan. Itu karena ada filosofi tersendirinya.
Kelapa bisa dimaknai sebagai kemakmuran dan kesejahteraan. Sementara buah-buahan bagaikan perekat dan selalu bermanfaat di lingkup masyarakat.
Baca Juga:Masuk Ramadhan 2023, Ustadz Adi Hidayat Ungkap Ciri-ciri Orang yang Menjalankan Puasa dengan Benar
"Dupa juga wajib. Maknanya agar rumah selalu wangi," ujarnya.
Kendati sudah lama tinggal di kota Makassar, Mardianto mengaku selalu pulang kampung menjelang ramadhan untuk menggelar Suru Maca. Ia bangga tradisi ini masih dipegang teguh oleh warga di kampungnya.
"Bagi kami warga Tanete, ritual ini sakral. Jika dilakukan dengan benar, maka akan mendatangkan keberkahan," ungkapnya.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Baca Juga:Warga Bandung Kumpul, Ada 7 Bansos yang Cair saat Ramadhan: PKH Tahap 2 hingga Beras 10 Kg
- 1
- 2