“Saya berharap dengan dibukanya keran ekspor yang dibuka sepanjang tahun, akan memberikan dampak positif bagi seluruh stakeholders jagung. Petani mendapatkan kepastian jagungnya terserap dengan harga baik, dan pemerintah mendapatkan devisa negara. Selain itu, kita akan mendapatkan kepercayaan dari negara - negara tujuan ekspor, dengan menyediakan supply yang konsisten baik secara kuantiti dan kualitas," katanya.
Dia sangat optimis volume ekspor yang ditargetkan oleh pemerintah dapat tercapai, karena pada 2022 sendiri kan posisinya surplus sebanyak 2,6 juta ton.
"Kita juga berkomitmen untuk membantu petani agar mempunyai motivasi untuk terus berproduksi sehingga produktivitas dapat terus naik," jelas Christian.
Saat ini Badan Karantina Pertanian melalui Balai Besar Karantina Pertanian Makassar mendukung ketertelusuran (traceability), keberlanjutan (sustainability), ketersediaan komoditas ekspor, dan pertumbuhan eksportir baru.
Hal ini dilakukan agar dapat terus mendukung percepatan ekspor tidak hanya di Sulawesi Selatan tapi juga di seluruh wilayah Republik Indonesia.
Baca Juga:Kala Jokowi Semangat Lakukan Hilirisasi Industri: Kita Harus Berani, Tidak Boleh Takut