Polisi Masih Dalami Motif Penculikan dan Pembunuhan Anak di Makassar, Pelaku Masih di Bawah Umur

Sebelumnya, salah satu pelaku penculikan dan pembunuhan mengaku hendak menjual organ tubuh korban

Muhammad Yunus
Selasa, 10 Januari 2023 | 11:20 WIB
Polisi Masih Dalami Motif Penculikan dan Pembunuhan Anak di Makassar, Pelaku Masih di Bawah Umur
Video CCTV detik-detik anak 12 tahun di Kota Makassar diculik beredar di media sosial [SuaraSulsel.id/Istimewa]

SuaraSulsel.id - Polisi belum memastikan motif penculikan dan pembunuhan terhadap Muhammad Fadli Sadewa. Anak 12 tahun di Kota Makassar.

Meski sebelumnya, salah satu pelaku penculikan dan pembunuhan mengaku hendak menjual organ tubuh korban.

"Kami tidak bisa memastikan informasi yang sudah beredar luas itu karena masih kita dalami. Paling lambat sore nanti diumumkan motifnya apa," kata Kasi Humas Polrestabes Makassar AKP Lando saat dikonfirmasi, Selasa, 10 Januari 2023.

Kata Lando, penyidik sangat berhati-hati memeriksa pelaku. Karena usia mereka masih di bawah umur. Butuh pembicaraan dari hati ke hati untuk menggali keterangannya.

Baca Juga:Ademnya Presiden Jokowi Saat Temani Cucunya Lembah Manah Bermain Bola, Warganet Salfok dengan Sendal Jepit

"Namanya anak, kan. Keterangan mereka sampai sekarang berubah-ubah. Bisa saja karena dia takut saat diperiksa awal makanya bilang begitu. Butuh pembicaraan dari hati ke hati untuk tahu motifnya," jelasnya.

"Jadi tunggu saja keterangan resmi dari pak Kapolres sore ini. Kami juga meminta masyarakat agar tidak panik dengan informasi yang sudah beredar," kata Lando.

Fadli sebelumnya dilaporkan hilang oleh orang tuanya ke Polsek Panakkukang pada Senin, 9 Januari 2023. Korban diketahui hilang sejak hari Minggu, 8 Januari 2023.

Polisi lantas melakukan penyelidikan dan menangkap dua orang pelaku. Mereka adalah Faisal (14) dan Adrian (17).

Dari penangkapan itu diketahui korban diculik dan dibunuh. Dari interogasi awal, salah satu pelaku mengaku hendak menjual organ tubuh korban.

Baca Juga:Tuntut Pemerkosa Anak Hanya 7 Bulan, Jaksa Dan Kajari Lahat Dicopot

Pelaku Adrian bilang tergiur untuk menjual organ tubuh untuk mendapatkan uang jutaan dolar. Ia menemukan ide itu saat membuka aplikasi internet buatan Rusia bernama Yandex.

Adrian lalu membujuk korban yang saat itu berada di Indomaret Batua Raya untuk membersihkan rumahnya. Ia menjanjikan korban dengan upah sebesar Rp50 ribu.

Selanjutnya, Adrian menuju rumah pelaku lainnya bernama Faisal untuk ikut membantu membersihkan rumahnya. Mereka bertiga lalu menuju ke salah satu rumah di Jalan Batua Raya nomor 14.

Adrian sengaja mengajak korban menonton di laptop menggunakan headset. Tiba-tiba, ia mencekik korban dari arah belakang dan membenturkan kepala korban ke tembok berulang kali.

Saat korban dipastikan sudah meninggal dunia, Adrian meminta tolong ke Faisal untuk membantu mengikat kaki korban dan memasukan ke dalam kantong plastik warna hitam.

Mayat itu lalu dibawa dan dibuang di bawah jembatan Kolam Regulasi Nipa-nipa Moncongloe, Kabupaten Maros.

Polisi berhasil menemukan tubuh korban pada Selasa, 10 Januari 2023, dini hari.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini