Tapi sekali lagi saya tidak akan mengorbankan anak-anak muda potensial yang statusnya sebagai duta pemuda Kota Makassar untuk dijadikan sebagai tersangka.
Bahwa saya atau mereka semua lalai di lapangan, faktanya iya karena terjadi korban jiwa. Dan oleh karena itu saya nyatakan saya yang paling bertanggung jawab atas kejadian ini. Saya tidak boleh lari dari tanggung jawab atas amanah ini.
Kepada semua pihak, saya mohon dengan sangat untuk sama-sama kita jaga perasaan keluarga korban termasuk tentu keluarga saya. Agar tidak menjadikan hal ini sebagai pintu masuk untuk menyerang secara politik.
Saya tegaskan ini murni kealpaan dan kelalaian saya sehingga terjadi kecelakaan. Ini takdir-NYA bagi korban dan ini juga takdir-NYA untuk saya ditetapkan sebagai tersangka.
Baca Juga:Gubernur Sulsel Beri Santunan Keluarga Korban Tarik Tambang di Makassar
Kita positif saja dan menjadikan kejadian ini sebagai pelajaran yang paling berharga khususnya bagi saya. Jika ada yang berempati dan peduli pada keluarga korban, saya yakin itu bagian dari kepedulian sebagai sesama ummat beragama.
Saya siap lahir batin untuk menjalani segala proses hukum yang akan berproses. Sebagai warga negara tentu juga saya punya hak di mata hukum dan untuk hal ini sudah ditangani oleh teman teman dari badan otonom Hukum dan HAM IKA Unhas Sulsel dan para penggiat hukum dari alumni Unhas.
Kepada Ketua PP IKA Inhas, ketua pengurus wilayah IKA Unhas Sulsel dan semua alumni, lebih khusus pimpinan Unhas sebagai almamater tercinta, saya mohon maaf.
Demikian kepada keluarga saya lebih khusus istri dan anak anak/mantu saya.
Sekali lagi saya mohon dimaafkan dan terima kasih atas perhatian dan supportnya.
Baca Juga:Tragedi Tarik Tambang Maut IKA Unhas: CCTV Bongkar Korban Tidak Selfie, 25 Saksi Diperiksa Polisi
Wassalam
Rahmansyah/Waka V IKA Unhas Sulsel dan selaku Ketua Tim Tarik Tambang