SuaraSulsel.id - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo diwacanakan dalam gelaran Pilpres 2024 dan menyeruak ke publik.
Surve terbaru ini didapatkan dari Lembaga Survei Jakarta (LSJ) pada Rabu (7/12/2022) lalu.
Menurut Peneliti Senior LSJ, Iqbal Mawardi, duet antara Prabowo dan Ganjar berpotensi besar memenangkan Pilpres 2024.
"Berdasarkan analisis LSJ jika negarawan senior yang berpengalaman sekelas Prabowo Subianto berpasangan dengan tokoh muda yang enerjik dan populis seperti Ganjar Pranowo, potensi memenangkan Pilpres 2024 terbuka lebar," kata Iqbal Mawardi dikutip dari Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Jumat (9/12/2022).
Baca Juga:Deddy Corbuzier Dapat Pangkat Letkol Tituler dari Prabowo Subianto, Diledek Para Artis
Dalam survei, kekuatan Prabowo dan Ganjar disimulasikan secara head to head melawan pasangan manapun.
Namun, hasil membuktikan elektabilitas dari dua tokoh yang digadang-gadang di-endorse oleh Presiden Jokowi ini sulit untuk dibendung.
"Lebih dari itu jika pilpres cukup satu putaran saja energi bangsa ini bisa lekas difokuskan untuk mengatasi berbagai tantangan nasional maupun global yang diperkirakan bakal lebih pelik pasca-2024 nanti," lanjutnya.
"Jika ini terjadi, gabungan dua tokoh yang konon sama-sama di-endorse Presiden Jokowi itu berpotensi memenangkan Pilpres 2024 dalam satu putaran saja," jelas Iqbal.
Lantas bagaimana pengamat melihat wacana duet tersebut?
Masih dikutip dari Wartaekonomi.co.id, Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA), Herry Mendrofa menilai duet antara Prabowo-Ganjar tidak mungkin semudah itu memenangkan Pilpres dengan satu putaran.
Karena, harus ada kekuatan oposisi yang setara atau bahkan melebihi duet PDIP-Gerindra.
"Soal menang satu putaran saya rasa akan sulit jika kelompok oposisi juga memiliki figur yang mumpuni," ujar Herry.
Selain itu, Ganjar Pranowo juga belum tentu mendapat restu dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk maju di pesta demokrasi lima tahunan ini.
"Selain itu dilihat juga apakah dengan dicalonkannya Ganjar sepenuhnya didukung oleh parpolnya, PDIP atau justru membuat ceruknya PDIP terbelah," tegasnya.
Diketahui, survei tersebut digelar pada 15-26 November 2022 di 34 provinsi dengan populasi seluruh penduduk Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas.
Sampel diperoleh dari 1.220 responden melalui teknik pengambilan sampel secara acak bertahap atau multistate random sampling.
Pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik wawancara tatap muka oleh tenaga terlatih dengan pedoman kuesioner.
Hasil survei mendapati batas kesalahan (margin of error) plus minus 2,81 persen pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
Kontributor : Maliana