Gubernur mengatakan Kabupaten Kolaka merupakan satu dari beberapa daerah di Provinsi Sulawesi Tenggara yang memiliki potensi tambang nikel yang cukup besar, baik dalam luas lahan maupun dari jumlah cadangan nikel lateritnya.
"PT Vale Indonesia (Tbk) telah cukup lama menjadi bagian dari pengelolaan potensi tambang nikel di Kabupaten Kolaka,” katanya.
Gubernur mengaku mendukung hilirisasi sesuai dengan visi pemerintah agar sumber daya mineral diproses terlebih dahulu, apalagi ke depan dengan fasilitas HPAL ini dapat menghasilkan bahan baku baterai Kendaraan Listrik (EV).
“Kami menyampaikan apresiasi kepada jajaran direksi PT Vale Indonesia Tbk, dan jajaran direksi PT Kolaka Nickel Indonesia (KNI) atas inisiasi, prakarsa, kerja keras, serta koordinasi yang baik sehingga kawasan Blok Pomalaa Kabupaten Kolaka dapat memasuki babak baru dalam pembangunannya, yaitu tahap peletakan batu pertama," ujar Gubernur.
Baca Juga:Vale Indonesia Bangun Pabrik Produksi Nikel Terbesar Dunia
Gubernur berharap keberlanjutan komitmen PT Vale Indonesia dan PT KNI dapat terlaksana dengan baik, agar kegiatan pertambangan di Blok Pomalaa dapat selaras dengan peningkatan kesempatan kerja dan kesejahteraan masyarakat, utamanya warga setempat serta keseimbangan lingkungan.
"Semoga hasil dari proyek ini ke depan dapat mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat Sulawesi Tenggara khususnya dan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kolaka dan Provinsi Sulawesi Tenggara, serta bangsa dan negara," kata Ali Mazi.