Air Mendidih dan Berputar di Waduk Cirata Pasca Gempa, Sejumlah Keramba Jaring Apung Rusak

Sejumlah pembudidaya ikan di Waduk Cirata ikut panik. Air waduk tiba-tiba mendidih.

Muhammad Yunus
Senin, 21 November 2022 | 15:22 WIB
Air Mendidih dan Berputar di Waduk Cirata Pasca Gempa, Sejumlah Keramba Jaring Apung Rusak
Pemilik angkutan perahu di Waduk Cirata, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, mengalami penurunan pendapatan. [Ayobandung.com/Muhammad Ikhsan]

SuaraSulsel.id - Saat gempa melanda Cianjur, Jawa Barat, sejumlah pembudidaya ikan di Waduk Cirata ikut panik. Air waduk tiba-tiba mendidih.

Warga juga melihat air berputar. Sehingga merusak sejumlah keramba jaring apung. Tali keramba lepas dan hanyut.

Air masih terlihat mendidih setelah gempa terjadi.

"Mungkin dasar waduk bergerak," kata Mursidah, pembudidaya ikan di Waduk Cirata kepada Suara.com, Senin 21 November 2022.

Baca Juga:2 Orang Dikabarkan Meninggal Akibat Gempa 5,6 di Cianjur

Meski kaget melihat air mendidih dan berputar, warga masih tetap bertahan di atas keramba. Belum ada himbauan untuk mengungsi ke darat.

Menurut warga, dampak paling parah dirasakan warga yang tinggal di darat.

"Banyak rumah yang ambruk," kata Mursidah.

Waduk Cirata, PLTA terbesar di Jawa Bali milik PLN di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. [Suara.com/Adhitya Himawan]
Waduk Cirata, PLTA terbesar di Jawa Bali milik PLN di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. [Suara.com/Adhitya Himawan]

Warga di kawasan Sukabumi dan Cianjur pada siang ini, Senin (21/11) dihimbau untuk tidak memasuki bangunan pasca gempa dengan kekuatan 5,6 magnitudo guncang pada siang ini.

"Masyarakat di wilayah Sukabumi dan Cianjur sebaiknya jangan memasuki rumah atau perkantoran dulu, terutama yang sudah cukup terdampak," kata Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.

Baca Juga:Tertimbun Longsor Akibat Gempa, Jalur Cianjur-Bogor Via Puncak Tak Bisa Dilalui

Dikatakan oleh Muhari, sejak gempa awal terjadi enam kali gempa susulan dengan kekuatan di atas 3 magnitudo.

"Bisa terjadi retakan di struktur oleh karena gempa susulan, ini bisa berakibat fatal," ucapnya.

Dijelaskan oleh Muhari, posisi pusat gempa tersebut berada di tengah-tengah Sukabumi dan Cianjur. Namun gempa susulanmya itu bergerak ke utara lebih dekat ke Cianjur.

"Jadi masyarakat memang untuk sementara sebaiknya di luar ruangan dulu sampai gempa susulan dampaknya tidak berasa, atau tidak ada gempa signifikan," jelasnya.

Masyarakat dapat melaporkan kejadian kerusakan maupun evakuasi melalui petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, maupun menghubungi 117 call center Pusdalops BNPB bisa koordinasi untuk menerima laporan atau untuk komando ke daerah.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa gempa bumi dengan magnitudo 5,6 melanda wilayah barat daya Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, pada Senin pukul 13.21 WIB.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini