Kasus Mahasiswa Bunuh Diri, Ketua BEM Fakultas Ilmu Budaya Unhas: Tidak Ada Kekerasan dan Perpeloncoan

Kasus mahasiswi yang diduga bunuh diri karena terbebani tugas dan agenda pengkaderan

Muhammad Yunus
Selasa, 15 November 2022 | 08:29 WIB
Kasus Mahasiswa Bunuh Diri, Ketua BEM Fakultas Ilmu Budaya Unhas: Tidak Ada Kekerasan dan Perpeloncoan
Mahasiswa Jurusan Sastra Mandarin Fakultas Ilmu Budaya Unhas jadi korban bunuh diri, Senin 14 November 2022 [SuaraSulsel.id/Istimewa]

SuaraSulsel.id - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin Makassar angkat bicara soal kematian FR (19 tahun). Mahasiswi yang diduga bunuh diri karena terbebani tugas dan agenda pengkaderan.

Pengurus BEM mencatat FR tidak sepenuhnya mengikuti pengkaderan. Ia hanya hadir empat kali.

Ketua BEM FIB Unhas Syahril Lesbatta mengatakan kegiatan pengkaderan fakultas saat ini telah dilaksanakan 12 kali pertemuan. Selama itu, FR hanya hadir empat kali.

"Almarhumah tidak sepenuhnya mengikuti kegiatan pengkaderan yang diadakan. Hanya mengikuti beberapa agenda awal," tegas Syahril, Selasa, 15 November 2022.

Baca Juga:Penyelamat Ibu Gendong Anak Hendak Melakukan Bunuh Diri di Jembatan Pawan 1 Ketapang Mendapat Penghargaan

Menurutnya, selama kehadirannya, FR juga hanya mengikuti kegiatan pemberian materi dan mengumpulkan tugas tertulis dua kali.

"Almarhumah diberikan kebebasan untuk menganalisis situasi kampus bersama teman-teman angkatannya yang didampingi oleh fasilitator dari panitia pelaksana. Ia tidak pernah mengikuti kegiatan tersebut dan juga tidak pernah memberikan kabar akan alasan ketidakhadirannya pada saat itu," ungkapnya.

Syahril melanjutkan FR terakhir terlihat di acara pengkaderan pada Jumat 11 November 2022. Ia sempat hadir pada tahap pengumpulan mahasiswa.

Namun, FR izin ke panitia pelaksana untuk pulang dikarenakan mengeluh sakit perut. Sejak itu, ia tidak menghadiri pengumpulan lagi hingga Minggu, 13 November 2022.

"Sehingga, beliau tidak mengikuti secara keseluruhan kegiatan pengumpulan pada hari itu. Esok harinya, Sabtu 12 November saat pengumpulan selanjutnya, almarhumah izin kembali untuk tidak mengikuti pengumpulan dengan alasan yang sama yaitu sedang tidak enak badan atau sakit. Hal yang sama terjadi pada pada pengumpulan selanjutnya, Minggu 13 November," jelasnya.

Baca Juga:Mengenal Paham Apokaliptik, Dugaan Sekte Sesat Penyebab Kematian Satu Keluarga di Kalideres Menurut Kriminolog UI

Kata Syahril, setelah kehadiran terakhirnya itu, panitia pelaksana tidak pernah lagi bersentuhan langsung dengan korban. Pihaknya juga tidak memberikan tugas tambahan untuk menutupi ketidakhadirannya.

"Maka dari itu, kami meragukan keberkaitan penyebab kematian almarhumah yang disebabkan oleh pengkaderan fakultas, seperti yang beredar di media maupun masyarakat," sebutnya.

Syahril juga mengatakan, selama pengkaderan tidak ada kekerasan ke mahasiswa. Baik secara verbal atau pun kekerasan fisik. Perpeloncoan juga tidak ada.

"Hanya materi dan evaluasi. Kalau tidak hadir ada tugas tertulis sebagai pengganti," ungkap Syahril.

Sebelumnya, FR (19 tahun) diduga bunuh diri diduga karena stres dengan tugas kuliah. Korban tercatat sebagai mahasiswa Jurusan Sastra Mandarin di Unhas.

"Iya, diduga bunuh diri," ujar Kapolsek Tamalanrea, Kompol Saharuddin, Senin, 14 November 2022.

FR pertama kali ditemukan teman kuliahnya bernama Wesly. Saksi mengaku korban sempat mengeluh lemas dan capek. Karena tugas yang menumpuk dan jadwal pengkaderan.

Karena khawatir, saksi berinisiatif mendatangi rumah korban. Namun, ia hanya mendapati kunci rumah korban yang ada di kursi.

Ia ditemukan oleh teman kuliahnya pada Senin, sekitar pukul 01.00 dini hari.

Saat itu, kata Saharuddin, saksi mencari keberadaan korban karena sempat mengeluh sakit. Namun, tak ada dari mereka yang mengetahui.

Saksi lalu menghubungi teman-teman kuliah lainnya untuk mencari keberadaan korban.

"Saksi mendapati rumah korban dalam keadaan gelap. Tidak ada aktivitas. Tidak ada orang di rumah," jelasnya.

Berjam-jam mencari, rekan-rekan FR melihat sendal yang kerap digunakan korban di rumah kosong, tepat di belakang rumah korban. Karena penasaran, mereka mendatangi rumah kosong tersebut untuk dicek.

"Korban didapati sudah gantung diri di toilet kosong menggunakan kabel hitam," ujar Saharuddin.

Para saksi langsung menghubungi pihak kepolisian dan keluarga korban. Usai mendapat laporan, polisi langsung mendatangi tempat kejadian di BTN Resky, Tamalanrea.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun petugas, korban sebelumnya sempat mengeluh sakit dan tidak nafsu makan. Ia diduga kecapean karena tugas kuliah.

"Tapi kita masih lakukan pendalaman keterangan dari saksi-saksi, termasuk menunggu hasil pemeriksaan dari Dokpol," ujarnya.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini