"Maka dari itu, kami meragukan keberkaitan penyebab kematian almarhumah yang disebabkan oleh pengkaderan fakultas, seperti yang beredar di media maupun masyarakat," sebutnya.
Syahril juga mengatakan, selama pengkaderan tidak ada kekerasan ke mahasiswa. Baik secara verbal atau pun kekerasan fisik. Perpeloncoan juga tidak ada.
"Hanya materi dan evaluasi. Kalau tidak hadir ada tugas tertulis sebagai pengganti," ungkap Syahril.
Sebelumnya, FR (19 tahun) diduga bunuh diri diduga karena stres dengan tugas kuliah. Korban tercatat sebagai mahasiswa Jurusan Sastra Mandarin di Unhas.
"Iya, diduga bunuh diri," ujar Kapolsek Tamalanrea, Kompol Saharuddin, Senin, 14 November 2022.
FR pertama kali ditemukan teman kuliahnya bernama Wesly. Saksi mengaku korban sempat mengeluh lemas dan capek. Karena tugas yang menumpuk dan jadwal pengkaderan.
Karena khawatir, saksi berinisiatif mendatangi rumah korban. Namun, ia hanya mendapati kunci rumah korban yang ada di kursi.
Ia ditemukan oleh teman kuliahnya pada Senin, sekitar pukul 01.00 dini hari.
Saat itu, kata Saharuddin, saksi mencari keberadaan korban karena sempat mengeluh sakit. Namun, tak ada dari mereka yang mengetahui.
Saksi lalu menghubungi teman-teman kuliah lainnya untuk mencari keberadaan korban.