"G20 ini peluang bisnis yang besar. Makanya kita memanfaatkan momen ini untuk mengembangkan dan memasarkan UMKM Sulsel, karena kita sangat butuh pasar," ujar Sukarniaty.
Menurutnya, potensi UMKM yang dimiliki Sulawesi Selatan harus didukung melalui berbagai program strategis. Baik dalam mengembangkan produk untuk bersaing di pasar nasional maupun internasional.
Sejauh ini, kualitas UMKM Sulawesi Selatan sudah cukup bagus dibanding daerah lain. Makanya harganya juga lebih mahal.
Untuk produk berbahan baku lontar misalnya, seperti tas dan songkok. Bahan bakunya hanya ada di Sulsel.
Baca Juga:Jokowi Sambut Joe Biden di KTT G20: Selamat Datang di Indonesia
Produk tersebut bahkan mendapat penghargaan dari Asia-Pasifik dan Kriyanusa.
"Jadi targetnya bukan direct selling (penjualan langsung), yang kita harap mereka (delegasi) berinvestasi dari hulu sampai hilir. Jadi kita ingin ada kontrak kerjasama atau ekspor yang lebih besar," jelasnya.
Menurutnya, memontum Presidensi G20 ini harus bisa dimanfaatkan sebaik mungkin. Salah satunya dengan membangkitkan peran UMKM dalam mendukung pemulihan ekonomi pasca Pandemi Covid-19.
Sementara, Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki menambahkan pengembangan UMKM merupakan salah satu isu strategis yang dibahas dalam forum G20. Ia berharap UMKM bisa merambah pasar global lewat momentum konferensi tersebut.
"Kita ingin meningkatkan investasi pada UMKM dalam negeri. Apalagi saat ini 80 persen investor global dari negara-negara G20," kata Teten.
Baca Juga:Ramai soal G20, Ini Sejarah dan Alasan Pembentukannya
Kontributor : Lorensia Clara Tambing