Pesta Pernikahan Kembar Berantakan Karena Angin Puting Beliung Mengamuk di Kabupaten Sidrap

Kisah sedih dialami dua pasang pengantin di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan

Muhammad Yunus
Minggu, 06 November 2022 | 12:44 WIB
Pesta Pernikahan Kembar Berantakan Karena Angin Puting Beliung Mengamuk di Kabupaten Sidrap
Tenda pengantin di Kabupaten Sidrap dihancurkan angin puting beliung, Sabtu, 5 November 2022 [SuaraSulsel.id/Istimewa]

SuaraSulsel.id - Kisah sedih dialami dua pasang pengantin di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan. Resepsi pernikahan mereka tak berjalan sesuai rencana. Karena angin puting beliung tiba-tiba datang.

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu, 5 November 2022, sore. Kejadiannya di Kecamatan Pitu Riawa, Kabupaten Sidrap.

Tenda pesta pernikahan dua sejoli yang nikah kembar itu sudah berdiri megah bernuansa putih. Namun seketika langsung porak poranda usai diamuk puting beliung.

Dari foto yang beredar di media sosial, sejumlah dekorasi pernikahan termasuk pelaminan pun ikut berserakan. Begitu pun untuk kursi tamu dan meja makan tertutup oleh tenda yang sudah rata dengan tanah.

Baca Juga:Puluhan Warga Manggarai Timur Keracunan Makanan Pesta Pernikahan, Satu Meninggal Dunia

Resepsi pernikahan yang semulai ramai dan meriah itu berubah menjadi riuh karena tenda roboh. Para tamu berhamburan menyelamatkan diri karena panik.

Kepala BPBD Kabupaten Sidrap Sudarmin mengatakan, angin puting beliung terjadi saat pesta pernikahan masih digelar.

Awalnya memang hujan lebat sempat mengguyur wilayah tersebut.

"Hujan deras, tidak lama setelahnya angin kencang. Warga melihat ada angin yang berputar-putar lalu robohkan semua tenda-tenda," ujarnya, Minggu, 6 November 2022.

Kendati demikian, pernikahan tetap dilanjutkan. Dua pasang pengantin terpaksa dibuatkan pelaminan darurat di kolong rumah.

Baca Juga:Diterjang Angin Puting Beliung, 7 Rumah di Lebak Rusak Parah

"Resepsinya tetap dilanjutkan, dibuatkan tenda darurat," ungkapnya.

Kata Sudarmin, tak ada korban jiwa akibat bencana puting beliung. Namun ada 19 rumah lainnya yang bernasib sama seperti dengan tenda pengantin tersebut.

Pemerintah setempat sudah melakukan pendataan terhadap para korban. Rata-rata rumah warga mengalami kerusakan di bagian atap.

"Data sementara kami mencatat ada 19 rumah yang rusak. Rata-rata atap rumahnya yang rusak karena diterbangkan angin," jelasnya.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini