Yang paling terpenting, kata Lukman, Ganjar ingin menunjukkan ke partai politik bahwa pendukungnya tak hanya ada di pulau Jawa. Di kawasan Timur bahkan lebih banyak.
Sejumlah organisasi di Kota Makassar bahkan mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai calon Presiden. Salah satunya adalah komunitas nelayan dan organisasi milenial.
"Saya melihat ini sebagai bentuk untuk meyakinkan partai politik bahwa segmen pemilih pak Ganjar tidak terpusat di Jawa tapi juga menyebar di Sulawesi Selatan ini kan pendukungnya banyak," ujarnya.
Menurut Lukman, secara geopolitik, Makassar adalah pintu utama kawasan timur Indonesia yang dapat menjadi basis dukungan elektoral yang kuat.
Baca Juga:Amran Sulaiman Sebut Appi "Pak Wali Kota" di Acara Car Free Day Jalan Jenderal Sudirman
Posisi strategis ini menjadikan Makassar sebagai barometer politik menjelang Pilpres. Hal tersebut dianggap bisa mengantarkan seorang Calon Presiden memenangkan kontestasi.
"Apalagi di wilayah Timur banyak tokoh-tokoh politik yang punya magnet kuat. Selain pak Jusuf Kalla, ada pak Andi Amran Sulaeman, Syahrul Yasin Limpo, yang menjadi patron suara elektoral di kawasan Timur," ungkapnya.
Menurut Lukman, ini bisa juga menjadi sinyal isyarat politik bahwa kunjungan Ganjar Pranowo adalah momentum untuk mencoba mempertimbangkan dan mengukur kekuatan elektoral figur-figur dari kawasan Timur sebagai calon pendampingnya nanti. Salah satu yang berpotensi adalah mantan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman.
"Saya kira posisi pak Andi Amran Sulaeman akan semakin kuat dan bisa menjadi alternatif calon ketika terjadi kebuntuan di lingkup elit koalisi parpol nantinya," beber Lukman.
Sementara, Ganjar yang dikonfirmasi soal dukungan dari kalangan masyarakat dan partai politik di Pilpres 2024 enggan berkomentar.
"Oke, semuanya lari bersama saya. Sudah ya," ujarnya sambil berlalu.
Baca Juga:Gubernur Ganjar Kunjungi Habib Puang Makka di Makassar dan Diskusi Soal Bangsa
Kontributor : Lorensia Clara Tambing