Suporter Arema FC Terinjak-injak di Pintu Keluar Stadion Kanjuruhan Malang, Sesak Napas Hirup Gas Air Mata

127 orang meninggal dunia

Muhammad Yunus
Minggu, 02 Oktober 2022 | 06:43 WIB
Suporter Arema FC Terinjak-injak di Pintu Keluar Stadion Kanjuruhan Malang, Sesak Napas Hirup Gas Air Mata
Gas air mata ditembakkan ke arah suporter di Stadion Kanjuruhan Malang. Usai laga Arema FC kontra Persebaya Surabaya, Sabtu 1 Oktober 2022 [SuaraSulsel.id/Istimewa]

Gas Air Mata

Penembakan gas air mata oleh petugas kepolisian terhadap suporter di Stadion Kanjuruhan Malang diduga jadi penyebab ratusan suporter meninggal dunia.

"Penembakan gas air mata salah satu penyebab," kata salah satu netizen dengan akun @akmalmarhalixx

Warganet pun menyerukan hentikan Liga 1 demi kemanusiaan.

Baca Juga:Akibat Kerusuhan di Malang, PT LIB Hentikan Liga 1 Selama Sepekan

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta mengatakan, petugas pengamanan kemudian melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan. Agar para suporter tersebut tidak turun ke lapangan dan mengejar pemain.

Dalam prosesnya, akhirnya petugas melakukan tembakan gas air mata.

Menurutnya, penembakan gas air mata tersebut dilakukan, karena para pendukung tim berjuluk Singo Edan yang tidak puas dan turun ke lapangan itu telah melakukan tindakan anarkis. Membahayakan keselamatan para pemain dan ofisial.

"Karena gas air mata itu, mereka pergi keluar ke satu titik, di pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen," katanya.

Sementara itu, Bupati Malang M. Sanusi menyatakan seluruh biaya pengobatan para suporter yang saat ini menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit akan ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah Kabupaten Malang.

Baca Juga:Kekalahan Pertama Arema FC setelah 23 Tahun Lawan Persebaya, 127 Orang Meninggal Dunia Akibat Kerusuhan di Stadion

"Kami mengerahkan seluruh ambulans untuk proses evakuasi dari Stadion Kanjuruhan. Untuk yang sehat dan dirawat, biaya semua yang menanggung Kabupaten Malang," kata Sanusi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini