Takdir berkata lain. Ibunda Kurnia menghembuskan napas terakhir saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Bunda, Kota Gorontalo.
Perasaan Kurnia campur aduk. Perempuan yang akrab disapa Nia itu harus kehilangan ibunda tercinta di hari bahagia.
Kurnia merupakan mahasiswa angkatan 17 di Program Studi Kesehatan Masyarakat dan berhasil meraih gelar sarjana kesmas (S.KM). Kurnia berhasil meraih IPK 3,36 selama kuliah.
Salma Hippy, teman seangkatan Kurnia mengatakan, bahwa yang bersangkutan merupakan sosok yang baik, rajin, mudah bergaul dan suka membantu orang.
Baca Juga:4 Langkah Mudah Membuat Judul Skripsi untuk Kamu Mahasiswa Tingkat Akhir
“Walaupun dia perantau jauh dari Papua tapi selama kuliah, selama di kelas dia bisa berbaur dengan semua orang tidak ada dia pilih-pilih teman juga,” ujar Salma.
Menurut Salma, Nia sangat gigih berjuang demi meraih gelar S.KM dan bisa pulang ke Fak-Fak. Selama kuliah, Nia mengandalkan beasiswa untuk kebutuhan perkuliahan.
“Momen hari ini sudah momen yang dia tunggu-tunggu. Tapi ternyata ada rencana lain dari Tuhan,” ujar Salma.
Rektor UNG, Eduart Wolok ikut belasungkawa atas meninggalnya orang tua Kurnia. Eduart berpesan kepada para wisudawan/wisudawati yang masih memiliki orang tua agar bisa berbakti, mencintai serta menghormati orang tuanya.
“Momen wisuda ini sangat istimewa bagi kita karena didampingi orang tua. Namun, ada yang tidak bisa merasakan itu salah satunya adik Kurnia. Sekarang yang bersangkutan harus segera balik bersama almarhumah sang ibu menuju ke Fakfak,” ujar Eduart.
Baca Juga:6 Rekomendasi Buku Penuh Motivasi dan Inspirasi untuk Mahasiswa Baru