Epidemiolog: Indonesia Siap Meninggalkan Fase Gawat Darurat Pandemi COVID-19

Pandemi COVID-19 di Indonesia semakin terkendali

Muhammad Yunus
Jum'at, 23 September 2022 | 16:43 WIB
Epidemiolog: Indonesia Siap Meninggalkan Fase Gawat Darurat Pandemi COVID-19
Suasana di dalam kereta metro di tengah pandemi COVID-19 di Shanghai, China, 22 Mei 2022. (ANTARA/Reuters/Brenda Goh/as)

SuaraSulsel.id - Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM-UI) Iwan Ariawan mengatakan Indonesia siap meninggalkan fase gawat darurat pandemi COVID-19.

"Pandemi COVID-19 di Indonesia semakin terkendali. Hampir semua penduduk sudah memiliki antibodi SARS-COV-2 dengan kadar yang cukup tinggi," kata Iwan Ariawan dalam agenda virtual Meet The Expert: Kapan Pandemi Berakhir? yang diikuti dari Zoom Kemenkes RI di Jakarta, Jumat 23 September 2022.

Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan RI, jumlah kasus harian COVID-19 di Indonesia menunjukan tren penurunan dalam dua pekan terakhir.

Fluktuasi kasus harian berada pada rata-rata angka 2.000an tambahan kasus dengan jumlah angka kematian rata-rata mencapai 18 jiwa atau menurun dari sebelumnya mencapai 20an kasus kematian.

Baca Juga:Pemerintah Tak Ingin Tergesa-gesa Sampaikan Indonesia Bebas Pandemi Covid-19

Iwan mengatakan transmisi komunitas dan kapasitas respons COVID-19 hingga 21 September 2022 juga menunjukan indikator yang terkendali.

Insiden kasus di Indonesia berkisar 5,56 per 100.000 penduduk per pekan, atau berada pada indikator transmisi komunitas level 1.

Kejadian rawat inap di rumah sakit mencapai 0,79 per 100.000 penduduk per pekan atau berada pada transmisi komunitas level 1. Pun pada kematian di angka 0,04 per 100.000 penduduk per pekan di level 1.

Sedangkan, indikator positivity rate berdasarkan testing mencapai 7,16 persen per pekan atau masih berada di atas standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) maksimal 5 persen dari total populasi.

Pada indikator tracing berada di kapasitas respons yang memadai dengan rasio kontak erat 11,36 persen per pekan atau berada di level sedang. Pada indikator treatment mencapai rata-rata 5,26 persen per pekan.

Baca Juga:Selama Pandemi Covid-19, Wamenkeu Pastikan Indonesia Tak Alami Guncangan Sistem Keuangan

Iwan menyebut cakupan vaksin lengkap di Indonesia telah sampai pada level yang memadai mencapai total 72,74 persen. Pada lansia, penerima vaksin lengkap mencapai 68,87 persen.

Proporsi penduduk yang mempunyai antibodi SARS-COV-2 per Desember 2021 mencapai 87,8 persen, dan Juli 2022 meningkat jadi 98,5 persen.

"Tapi bukan berarti mereka yang telah divaksin tidak bisa terinfeksi COVID-19, tetapi mengurangi keparahan dan risiko meninggal karena COVID-19," katanya.

Berdasarkan hasil analisa terhadap 1.792.360 kasus COVID-19 di Indonesia per 1 Januari -hingga 30 Juni 2022, kata Iwan, menunjukkan 2,8 persen orang yang belum pernah mendapatkan vaksin COVID-19 berisiko meninggal 28 kali lebih besar dibandingkan orang yang sudah mendapatkan vaksin booster.

Sebanyak 1,5 persen orang yang mendapatkan sekali suntikan vaksin COVID-19 berisiko meninggal 15 kali lebih besar dibandingkan orang yang sudah mendapatkan vaksin booster COVID-19.

Sebanyak 0,6 persen Orang yang mendapatkan vaksin COVID-19 dosis lengkap, berisiko meninggal enam kali lebih besar dibandingkan orang yang sudah mendapatkan vaksin booster COVID-19.

"0,1 persen risiko meninggal terendah pada orang yang sudah mendapatkan vaksin booster," katanya.

Menurut Iwan vaksinasi, terutama booster sangat mengurangi risiko meninggal pada orang yang terinfeksi COVID-19.

"Perlu akselerasi cakupan vaksinasi, terutama booster," katanya.

Iwan menambahkan Indonesia siap meninggalkan fase gawat darurat pandemi COVID-19 dengan upaya menjaga tingkat kekebalan penduduk tetap tinggi.

"Mengurangi risiko infeksi dengan prokes dan penggunaan aplikasi PeduliLindungi di ruang publik serta meningkatkan kualitas surveilans COVID-19," ujarnya. (Antara)

Berita Terkait

Adapun tema Harkitnas ke-115 yang telah ditetapkan pemerintah, yakni 'Semangat untuk Bangkit' yang diartikan sebagai pemantik untuk mengobarkan semangat bangsa.

news | 17:21 WIB

Menariknya, menyambut kabar pencabutan penggunaan masker, tak sedikit warga Jepang yang mengambil 'kursus tersenyum' untuk belajar bagaimana tersenyum dengan benar lagi.

lifestyle | 07:30 WIB

Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin mengatakan, saat ini pemerintah terus menggenjot cakupan imunisasi di seluruh pelosok Indonesia. Cakupan imunisasi rutin lengkap nasional perlahan kembali meningkat pasca pandemi Covid-19. Kini sekitar 94,9% anak-anak Indonesia telah diimunisasi.

purwasuka | 08:22 WIB

Gobel mengungkapkan, dalam pertemuan itu ketiga negara berdiskusi tentang banyak hal dan satu isu yang menjadi pusat perbincangan adalah soal pertanian.

dpr | 14:15 WIB

Pusat perbelanjaan tersebut kini sepi dari pengunjung dan pedagang.

foto | 14:34 WIB

News

Terkini

Untuk mendukung kemajuan sepak bola Indonesia dibutuhkan kerja sama dan sinergi.

News | 14:30 WIB

Jual beli tanah di pulau-pulau untuk bisnis resort

News | 17:47 WIB

Pembangunan jalan menuju Bandara ini menjadi bagian dari bantuan keuangan Pemprov Sulsel

News | 11:58 WIB

Polda Sulsel bersama Polrestabes Makassar mendeklarasikan Polisi RW

News | 10:40 WIB

Kasus tersebut dilakukan di tempat yang berbeda-beda dalam waktu 10 bulan

News | 10:31 WIB

Calon haji tersebut akan diberangkatkan tahun depan dengan alasan medis

News | 09:52 WIB

Untuk mengukur capaian progres kemajuan penyelenggaraan statistik sektoral

News | 15:04 WIB

Terduga pelaku bisa saja menghilangkan barang bukti

News | 13:13 WIB

Aparat kepolisian sektor Rappocini masih melakukan penyidikan

News | 07:21 WIB

Pelaku mengancam akan memukul korban jika berani bicara

News | 07:06 WIB

Korban mengaku mendapatkan perlakukan tak senonoh dari 11 orang diduga pelaku

News | 06:53 WIB

Anak perempuan yang menjadi korban pemerkosaan di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, masih dirawat di rumah sakit

News | 05:36 WIB

Pulau Kapoposang di Kabupaten Pangkajene, Sulawesi Selatan

News | 12:59 WIB
Tampilkan lebih banyak