Istri Ferdy Sambo: Saya Mempercayai dan Tulus Mencintai Suami Saya

Istri Irjen Pol Ferdy Sambo, Putri Chandrawati, mendatangi Mako Brimob

Muhammad Yunus
Minggu, 07 Agustus 2022 | 19:34 WIB
Istri Ferdy Sambo: Saya Mempercayai dan Tulus Mencintai Suami Saya
Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo diduga menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J. (Tangkap Layar/Youtube Mixproduction29)

SuaraSulsel.id - Istri Irjen Pol Ferdy Sambo, Putri Chandrawati, didampingi penasehat hukum keluarga Ferdy Sambo mendatangi Mako Brimob, Depok, Jawa Barat.

Mereka bermaksud bertemu Ferdy Sambo yang saat ini diperiksa di tempat khusus Mako Brimob. Namun belum diperbolehkan.

Sambil menangis, Putri Chandrawati (PC) mengaku sangat mencintai Ferdy Sambo.

"Saya Putri bersama anak-anak saya mempercayai dan tulus mencintai suami saya. Saya mohon doa. Agar kami sekeluarga cepat menjalani masa yang sulit ini. Saya ikhlas memaafkan segala perbuatan yang kami dan keluarga alami," ungkap Putri Chandrawati di depan Mako Brimob, Minggu 7 Agustus 2022.

Baca Juga:Sudah Bawa Pakaian, Istri Irjen Ferdy Sambo Malah Tak Bisa Jenguk Suami di Mako Brimob

Sebelumnya, Ketua Koordinator Tim Kuasa Hukum PC Arman Hanis mengatakan bahwa istri Inspektur Jenderal Polisi Ferdy Sambo berinisial PC masih terguncang. Namun hari ini diijinkan untuk menjenguk suaminya di Mako Brimob.

“Ibu PC selama saya lihat, setiap hari saya bertemu, Ibu PC masih dalam keadaan terguncang dan trauma berat,” kata Arman Hanis kepada wartawan ketika menggelar konferensi pers di Shanghai Express, Jakarta, Kamis 4 Agustus 2022.

Ia mengungkapkan bahwa pihaknya selalu didampingi psikolog klinis yang ditunjuk Polda Metro Jaya untuk berkomunikasi dengan PC.

Hal tersebut dikarenakan PC yang hanya bisa berkomunikasi dengan psikolog klinis. Ketika berkomunikasi secara langsung, Arman mengatakan PC cenderung diam atau menangis.

“Setiap ada pertanyaan yang ingin saya tanyakan selalu melalui psikolog klinis. Ini harus saya sampaikan bahwa yang menangani adalah psikolog klinis yang ditunjuk Polda Metro Jaya. Jadi, setiap hari saya lihat kondisinya masih sulit untuk berkomunikasi,” tutur Arman.

Baca Juga:Kasus Bharada E, Apa Saja Syarat Agar Bisa Jadi Justice Collaborator?

Meskipun demikian, papar dia, PC telah memberikan keterangan kepada Direktorat Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri sebanyak tiga kali, yakni pada 9 Juli, 11 Juli, dan 21 Juli 2022.

“Ini sudah tiga kali pemeriksaan yang sudah dialami oleh klien kami. Setiap pemeriksaan, saya lihat sendiri selalu langsung turun kondisinya,” ucap Arman.

Ia menyampaikan klarifikasi bahwa tidak ada sama sekali memar dan luka secara fisik yang dialami PC.

Saat ini, ujar dia, yang menjadi permasalahan adalah PC masih sulit melakukan komunikasi. Komunikasi hanya dapat dilakukan apabila didampingi psikolog klinis.

“Apa pun yang disampaikan berdasarkan isu-isu yang ada saat ini, saya tegaskan tidak ada (memar atau luka fisik),” ucapnya menegaskan.

Kuasa Hukum PC berharap agar pihak kepolisian dapat menuntaskan perkara berdasarkan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS), mengingat teknis penyusunan berita acara pemeriksaan (BAP) terhadap korban TPKS berbeda dengan teknis penyidikan kasus-kasus lainnya.

Arman berharap agar kepolisian dapat mengedepankan perlindungan kepada korban, karena orientasi dan perlindungan kepada korban menjadi kunci utama suksesnya pengungkapan kasus ini.

“Kami berkoordinasi agar pemeriksaan korban kekerasan seksual ini tidak dilakukan berulang-ulang karena korban akan mengingat terus kejadian yang dialami,” ucapnya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini