SuaraSulsel.id - Pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah mengumumkan bahwa wukuf yang merupakan puncak rangkaian ibadah haji berlangsung pada Jumat, 8 Juli 2022.
Puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah, umat Islam yang tidak sedang menjalankan ibadah haji disunnahkan menjalankan puasa Arafah.
Apa yang menjadi keutamaan dari puasa Arafah?
Melansir laman yang sama, setidaknya ketutamaan puasa Arafah itu ada 2:
Baca Juga:Demi Keselamatan, 182 Jemaah Haji yang Sakit Akan Lakukan Safari Wukuf
1. Menghapus dosa selama dua tahun
Rasulullah saw bersabda: "Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu" (HR Muslim).
Menurut kebanyakan ulama, dosa-dosa yang dihapus dengan puasa Arafah merupakan dosa kecil (An-Nawawi, Syarah Muslim, juz 3, hal. 113).
2. Dibebaskan dari siksa neraka
Rasulullah saw bersabda: "Tidak ada hari dimana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada Hari Arafah dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para Malaikat dan berkata: ‘Apa yang mereka inginkan?" (HR Muslim).
Baca Juga:Perbedaan Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah, Sama-Sama Amalan Utama Bulan Dzulhijjah
Melansir Suara.com, niat puasa Arafah 8 Dzulhijjah"
"Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta’ala". Artinya: “Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta’ala".
Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan awal Zulhijah 1443 H jatuh pada Jumat, 1 Juli 2022. Dengan demikian, Hari Raya Iduladha 1443 H jatuh pada Minggu, 10 Juli 2022.
Ketetapan ini berbeda dengan Arab Saudi yang menetapkan 10 Zulhijah 1443 H jatuh pada Sabtu, 9 Juli 2022.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais dan Binsyar) Kementerian Agama, Adib menjelaskan, perbedaan waktu itu disebabkan karena letak Arab Saudi lebih barat dari Indonesia.
“Waktu di Indonesia lebih cepat 4 jam, sehingga hilal justru mungkin terlihat di Arab Saudi,” terang Adib.