SuaraSulsel.id - Aksi Cepat Tanggap atau ACT sedang viral di media sosial. Organisasi sosial itu sedang dilanda isu tak sedap.
Petinggi Yayasan ACT diduga menyelewengkan penerimaan dan penyaluran donasi. Gaji dan fasilitas yang didapat juga ikut disorot.
Hal tersebut turut berimbas ke ACT di daerah. Sulawesi Selatan misalnya.
Akun media sosial ACT Sulsel ikut diserang warganet. Mereka meminta yayasan yang bergerak di bidang sosial dan kemanusiaan itu menunjukkan gaji pengurus dan relawannya.
Baca Juga:Sejarah ACT, Lembaga yang Diduga Lakukan Penyelewengan Dana Donasi Publik
"Pimpinan cabang di Sulawesi Selatan berapa gajinya?," tanya salah satu akun.
"Apakah benar gaji petinggi ACT dan fasilitas yang didapat berasal dari dana umat?," tulis akun lainnya.
SuaraSulsel.id sempat mengunjungi kantor ACT Sulsel di Jalan Sultan Alauddin, Kota Makassar, Senin, 4 Juli 2022.
Dari hasil pantauan, kantor itu tetap buka. Hanya saja tak ada satupun pegawai yang terlihat. Ruangan depan untuk menerima tamu terlihat kosong.
Pengunjung warkop yang letaknya tepat di samping Kantor ACT mengatakan, kantor ACT selalu sepi.
Baca Juga:Istri Minta Lap ke Suaminya saat Makan, Aksi Bapak Robek Baju Anaknya Ini Bikin Warganet Melongo
Hanya ada sekitar dua atau tiga orang yang berjaga setiap harinya.
"Sepi memang setiap hari. Mungkin lagi keluar makan," ujarnya.
Isu yang melanda ACT juga membuat para donatur pikir-pikir untuk menyalurkan sumbangan lewat organisasi itu lagi.
Salah satu narasumber yang enggan disebut namanya mengaku kerap menyumbang lewat ACT Sulawesi Selatan sejak tahun 2010. Setiap ada kebencanaan atau hendak berkurban, mereka menyalurkan lewat ACT.
"Terakhir (donasi) waktu banjir bandang di NTT, ada juga Sulawesi Barat. Jadi kami juga punya semacam bidang di kantor untuk kegiatan sosial. Kalau ada bencana, kadang kita menyalurkan lewat ACT, karena mereka memang cepat kan," katanya.
"Dengan adanya isu ini, jelas kami ikut menimbang untuk menyalurkan bantuan lagi lewat ACT," ujar narasumber yang berprofesi sebagai politikus tersebut.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing