SuaraSulsel.id - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Suharyanto bertolak ke Manado, pagi ini. Kunjungan tersebut merupakan respons penanganan darurat dampak abrasi pantai yang melanda Kabupaten Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi Utara, pada Rabu lalu (15/6).
Suharyanto bersama rombongan BNPB dijadwalkan akan tiba di Bandar Udara Samratulangi Manado pada pukul 10.30 WITA. Adapun rombongan yang turut mendampingi yaitu Deputi Bidang Penanganan Darurat, Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat, Kepala Koordinasi Pengendalian Operasi, Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan, tenaga ahli serta staf khusus.
Setibanya di Kota Manado, Suharyanto akan melanjutkan perjalanan darat menuju Kabupaten Minahasa Selatan. Kepala BNPB mengagendakan untuk melangsungkan rapat koordinasi penanganan darurat abrasi pantai bersama jajaran pemerintah daerah.
Usai melakukan rapat, Kepala BNPB bersama rombongan dijadwalkan untuk meninjau lokasi terdampak abrasi pantai. Ia ingin mendapatkan informasi lapangan mengenai kerusakan infrastruktur, serta kebutuhan penanganan selama masa tanggap darurat. Pada tinjauan lapangan tersebut Kepala BNPB akan menyerahkan bantuan Dana Siap Pakai dan bantuan logistik serta peralatan kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan Kabupaten Minahasa Selatan.
Baca Juga:Abrasi Adalah Pengikisan Batuan, Apa Penyebab yang Terjadi di Minahasa?
Tetapkan Status Tanggap Darurat
Merespons terjadinya bencana abrasi ini, Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan telah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari terhitung mulai Rabu (15/6) hingga Selasa (28/6). Status tersebut ditetapkan untuk mempercepat proses penanganan darurat dan menjamin hak-hak sipil masyarakat saat bencana.
Fenomena abrasi pantai yang melanda Kabupaten Minahasa Selatan memaksa sejumlah warga mengungsi. Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB menyampaikan data per Kamis (16/6) pukul 02.23 WIB, sebanyak 69 KK / 266 jiwa mengungsi.
BPBD Kabupaten Minahasa Selatan bersama pemerintah setempat telah mengaktifkan 2 Posko Tanggap Darurat untuk melakukan percepatan penanganan terhadap warga yang mengungsi.
"Betul, sudah ada 2 posko yang sudah diaktifkan untuk memberikan penanganan kepada pengungsi," ujar Merry Joudy, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Minahasa via telepon, Kamis (16/6).
Baca Juga:[UPDATE] 266 Jiwa Mengungsi Akibat Abrasi Minahasa Selatan, BPBD Aktifkan Posko Tanggap Darurat