Buaya Muara dan Kasuari Gelambir Ganda Dilepas ke Suaka Alam Sungai Nief di Seram Bagian Timur

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Maluku telah melepasliarkan 68 satwa

Muhammad Yunus
Senin, 30 Mei 2022 | 15:52 WIB
Buaya Muara dan Kasuari Gelambir Ganda Dilepas ke Suaka Alam Sungai Nief di Seram Bagian Timur
Petugas BKSDA melepaskan satwa liar di kawasan Suaka Alam Sungai Nief, Seram Bagian Timur, Maluku, Sabtu (28/5/2022) [SuaraSulsel.id/ANTARA/HO-BKSDA Maluku]

SuaraSulsel.id - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Maluku telah melepasliarkan 68 satwa ke kawasan Suaka Alam Sungai Nief di Kabupaten Seram Bagian Timur.

Satwa yang pada Sabtu (28/5) dilepas ke Suaka Alam Sungai Nief meliputi tiga buaya muara, empat kasuari gelambir ganda, 13 burung perkici pelangi, 39 burung nuri maluku, delapan burung nuri bayan, dan satu kasturi tenguk ungu.

Menurut Kepala BKSDA Maluku Danny H. Pattipeilohy, satwa liar yang dilepas ke Suaka Alam Sungai Nief terdiri atas satwa serahan warga. Satwa yang diamankan dalam kegiatan patroli di wilayah kerja Kantor Seksi Konservasi Wilayah II Masohi, Resort Pulau Ambon, dan Resort Pulau Banda, serta satwa pindahan dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur.

"Membutuhkan waktu dan proses yang panjang hingga akhirnya satwa-satwa tersebut siap dan layak untuk dilepasliarkan ke habitat aslinya," kata dia.

Baca Juga:Bikin Merinding, Buaya Muara Panjang 2,5 Meter Mendadak Muncul di Belakang Sekolah Dasar, Siswa Dilarang Mendekat

Ia menjelaskan bahwa 68 satwa liar yang dilepas ke Suaka Alam Sungai Nief telah menjalani proses karantina, rehabilitasi, dan pemeriksaan kesehatan di Kandang Transit Passo di Kota Ambon dan Stasiun Konservasi Satwa Masohi.

Pemeriksaan kesehatan satwa, ia melanjutkan, dilakukan untuk memastikan satwa sehat secara fisik, bebas dari penyakit, dan sudah layak dilepas ke alam liar.

Danny berharap 68 satwa yang dilepas ke Suaka Alam Sungai Nief bisa segera beradaptasi dengan lingkungan baru mereka.

Ia juga mengimbau masyarakat mendukung upaya pelestarian satwa endemik Kepulauan Maluku. Seperti nuri maluku dan nuri bayan yang hanya dapat ditemui di wilayah Pulau Seram, Pulau Buru, Kepulauan Aru, dan Pulau Halmahera. (Antara)

Baca Juga:Dikira Menangkap Ikan, Ternyata 1 Ekor Buaya Masuk ke Jaring Nelayan di Bintan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini