La Ode Husni Diduga Digigit Buaya Saat Menyelam dan Memanah Ikan di Perairan Makariki Maluku Tengah

Hilang sejak 21 Mei 2022 di Perairan Makariki

Muhammad Yunus
Rabu, 25 Mei 2022 | 05:20 WIB
La Ode Husni Diduga Digigit Buaya Saat Menyelam dan Memanah Ikan di Perairan Makariki Maluku Tengah
Tim SAR gabungan mengevakuasi jasad La Ode Husni yang dilaporkan hilang. Saat menyelam untuk memanah ikan di perairan Maluku Tengah. Korban diduga digigit buaya karena ditemukan luka robek di paha kiri korban [SuaraSulsel.id/ANTARA/HO/Basarnas Ambon]

SuaraSulsel.id - Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ambon menduga jasad La Ode Husni yang dilaporkan hilang sejak 21 Mei 2022 di Perairan Makariki, Kabupaten Maluku Tengah terindikasi kuat digigit buaya.

"Dari hasil pemeriksaan luar terhadap jasad korban, terdapat luka robek pada paha kiri almarhum dan diduga korban tewas karena gigitan buaya," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas setempat, Mustari di Ambon, Selasa 24 Mei 2022.

Menurut dia, tim SAR gabungan saat ini telah mengevakuasi jasad korban setelah dilaporkan hilang. Saat menyelam bersama seorang rekannya di dermaga PT. Samudra Makariki Mandiri.

Korban menyelam dan memanah ikan pada tanggal 21 Mei sekitar pukul 19:00 WIT.

Baca Juga:Hilang sejak 21 Mei, Korban Tenggelam di Perairan Makariki Diduga Digigit Buaya

"Jasad korban ditemukan pada Senin(23/5) malam sekitar pukul 20:30 WIT oleh seorang warga Desa Waipia, Kecamatan Amahai dan melaporkannya kepada tim SAR," jelas Mustari.

Warga tersebut menemukan korban dalam posisi terapung di sekitar muara sungai Nua dan Ruata.

Selanjutnya tim SAR gabungan mengevakuasi jasad korban ke rumah duka di Desa Amahai untuk dikebumikan.

Mustari menambahkan, dengan ditemukannya jasad korban maka Operasi SAR dinyatakkan selesai dan seluruh potensi SAR dikembalikan ke kesatuan masing-masing. (Antara)

Baca Juga:Tradisi Pukul Sapu Lidi Maluku Tengah Diharapkan Jadi Agenda Pariwisata Nasional, Mesti Dipromosikan Secara Luas

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini