Awal mula kerusuhan Mei 1998 disebabkan oleh krisis finansial Asia pada tahun 1997. Kerusuhan makin parah setelah empat mahasiswa Universitas Trisakti Jakarta meninggal ditembak di dalam kampus pada 12 Mei 1998.
![Kondisi China Town di Kota Makassar direkam, Minggu 15 Mei 2022. Kawasan ini sempat lumpuh karena dijarah pada tahun 1997-1998 [SuaraSulsel.id/Lorensia Clara Tambing]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/05/15/46477-pecinan.jpg)
Kerusuhan Rasial di Makassar
Andi Wijaya, masih ingat betul soal kerusuhan berbau rasial di Kota Makassar. Sasarannya adalah etnis tertentu di Kota Makassar.
Jauh sebelum kerusuhan Mei 1998, kata Andi Wijaya, Kota Makassar sudah pernah dilanda kerusuhan berbau rasial. Tepatnya bulan September 1997.
Baca Juga:Wali Kota Makassar Danny Pomanto: Haji Kalla Ajarkan Sifat Jujur Dalam Berbisnis
"Penyebabnya karena ada anak kecil yang dibunuh di (jalan) Kumala namanya Anni, anaknya dosen. Sempat heboh dulu itu berita," ujar Andi, Sabtu, 14 Mei 2022.
Kejadian ini dipicu akibat terbunuhnya seorang anak 9 tahun bernama Anni Mujahidah Rasuna. Ia ditebas parang oleh Benny, seorang anak pengusaha kecap di Makassar.
Dikatakan Andi, Benny diketahui punya gangguan mental atau penyakit kejiwaan. Ia sering mengancam-ancam warga dengan parang.
Waktu kejadian, Benny berada di perempatan Jalan Veteran dan Jalan Kumala menjelang siang hari. Ia mengancam setiap orang yang melintas di jalan tersebut.
Dari cerita yang ia dengar, Benny sempat melihat dan mengejar penjual tahu. Namun, sialnya ada anak kecil yang sedang pulang dari masjid, di sekitaran jalan itu.
Baca Juga:Kondisi Pasien Dicurigai Hepatitis Akut di RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar Membaik
Karena penjual tahu itu lolos dari kejarannya, anak kecil itulah yang jadi korban. Benny menebas anak tersebut hingga meninggal dunia.
"Tidak ada warga yang berani tahan dia. Karena bawa senjata tajam," ujar pria berusia 59 tahun itu.
![Kondisi China Town di Kota Makassar direkam, Minggu 15 Mei 2022. Kawasan ini sempat lumpuh karena dijarah pada tahun 1997-1998 [SuaraSulsel.id/Lorensia Clara Tambing]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/05/15/18941-pecinan.jpg)
Mediasi Akhiri Kerusuhan
Pasca kejadian itu, kata Andi, keadaan Kota Makassar masih baik-baik saja. Hingga tengah malam, ia mendapat telepon dari iparnya bahwa ada perang di sekitar Jalan Kumala.
Semua orang diminta untuk sembunyi. Andi yang masih bingung langsung mengunci rapat semua pintu dan jendela rumahnya.
"Keluarga bilang kacau di Veteran. Yang pembunuh (Benny) dibunuh. Disitu mulai rusuh," kenangnya.