SuaraSulsel.id - Saat ini Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Makassar sedang mengalami kekurangan stok komponen darah yakni trombosit. Hal ini sebagai efek kurangnya pendonor di libur Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.
Sejak 1 Mei, tidak ada lagi giat donor darah kecuali di Kantor UTD PMI Makassar dan Mal Ratu Indah. Itu pun pendonor yang datang sangat minim, hanya dua hingga tiga orang. Praktis stok pun menipis.
"Menipis, stok darah di PMI sekarang terbatas karena tidak ada donor kecuali yang datang ke kantor, sementara komponen darah trombosit hanya bertahan 5 hari," ujar Kepala Unit Transportasi Darah (UTD) PMI Kota Makassar dr Sukmawati, Kamis (5/5/2022).
Stok trombosit terbilang sangat minim, padahal stok idealnya harus tersedia masing-masing 20 kantong untuk golongan darah A, B dan O sedangkan AB harus tersedia 5-10 kantong.
"Ini baru bisa disebut ketersediaan stok aman. Sebenarnya Ada admin yang menelpon para pendonor. Kalau mereka ada di kota mereka datang, tapi kan lagi banyak yang mudik," kata dr Sukma.
Sementara itu, stok darah yang hingga hari ini (5/5/2022) tersedia di PMI yakni golongan darah A : 7 kantong, B : 4 kantong, O : 9 kantong dan AB : 7 kantong.
Juru Bicara PMI Makassar Ahmad Syauqi mengatakan kekurangan stok hanya untuk komponen darah trombosit (TC) dan plasma segar beku (FFP).
"Untuk komponen darah yang lain, alhamdulillah masih aman sampai saat ini," kata Ahmad.
Ahmad mengungkapkan bahwa minimnya komponen darah trombosit karena banyaknya permintaan sejak bulan lalu untuk pasien DBD. Selain itu sejumlah pasien dengan penyakit keganasan dan operasi besar juga banyak yang membutuhkan.
"Rata-rata satu pasien itu permintaannya 6-8 kantong trombosit yang artinya harus dari 6-8 orang pendonor juga. Sementara ada pendonor sukarela tapi sehari paling cuma 1 atau 2 orang, jadi semua stoktrombosit dari donor keluarga pasien," ungkap Ahmad.
- 1
- 2