Pedagang Minyak Goreng Curah di Kota Makassar Stop Menjual, Sudah Satu Minggu Toko Tutup

Toko tidak mendapat pasokan minyak goreng dari distributor

Muhammad Yunus
Kamis, 24 Maret 2022 | 13:56 WIB
Pedagang Minyak Goreng Curah di Kota Makassar Stop Menjual, Sudah Satu Minggu Toko Tutup
Toko penjual minyak goreng curah di Kota Makassar sudah lebih satu pekan tutup. Karena tidak mendapat pasokan dari distributor [SuaraSulsel.id/Lorensia Clara Tambing]

SuaraSulsel.id - Pedagang minyak goreng curah di pasar Terong, Kota Makassar terpaksa berhenti menjual. Toko harus ditutup. Karena sudah sepekan terakhir, toko tidak mendapat pasokan minyak goreng dari distributor.

SuaraSulsel.id sempat menelusuri minyak goreng curah di sejumlah pasar tradisional, di Kota Makassar. Salah satunya adalah Toko Terong di Pasar Terong, Kota Makassar.

Toko khusus penjual minyak curah tersebut ternyata sudah tutup sejak pekan lalu. Distributor disebut sudah sepekan tidak menyuplai minyak.

"Tidak ada minyak masuk. Sudah satu minggu lebih tutup begitu," kata Sahabuddin, salah satu penjual, di samping toko tersebut.

Baca Juga:Bintang Film Penyalin Cahaya Lutesha Sadhewa Menikah dengan Arswandaru

Toko Terong mendapat suplai minyak dari PT Smart. Perusahaan ini sebelumnya sudah dicabut izin operasionalnya oleh kepolisian karena menimbun dan menyelewengkan puluhan ton minyak pada bulan Februari lalu.

"Kalau soal kenapa tidak ada minyak masuk, saya tidak tahu. Tapi masih ada datang tanki minggu lalu cuma langsung habis," ujarnya.

Hal yang sama dikatakan pedagang lainnya, Ekawati. Ia mengaku sudah dua pekan terakhir tidak menjual minyak curah.

"Tidak ada minyak curah masuk. Terakhir saya dapat hanya lima liter. Dibatasi," ujarnya.

Ekawati terpaksa menjual minyak kemasan. Stoknya pun dibatasi oleh distributor. Hanya dua kardus untuk setiap pedagang.

Baca Juga:Stok Minyak Goreng Curah Sangat Sulit Ditemukan, Ada yang Jual Rp20 Ribu

Harga minyak kemasan juga melambung tinggi. Rp60 ribu per dua liter.

Merk minyak kemasan yang dijualnya pun masih cukup awam di pasaran. Seperti Bulan Sabit, Fitri, Resto, dan lain-lain.

"Ini kita ambil Rp55 ribu dari distributor, kita jual Rp60 ribu. Tapi ini bukan minyak curah," tambahnya.

Ekawati mengaku tidak tahu alasan kenapa minyak curah hilang. Namun, mereka tak mendapat suplai dari distributor sejak subsidi minyak dicabut pemerintah.

"Dulu minyak curah yang banyak, minyak kemasan yang hilang. Sekarang minyak kemasan banyak, minyak curah yang hilang. Saya juga tidak tahu karena distributor hanya bilang tidak ada stok," keluhnya.

Masalah yang sama dihadapi pedagang eceran di Pasar Pabaeng-baeng, Kota Makassar. Mereka sudah hampir dua pekan tak menjual minyak.

"Biar di penjual manaki cari (minyak curah) di pasar ini tidak ada yang jual. Semua jual minyak kemasan," kata salah satu pedagang, Asriani.

Kata Asriani, ia selama ini punya pelanggan tetap yakni penjual gorengan. Namun karena minyak curah susah didapat, penjual gorengan pun terpaksa berhenti menjual.

"Karena kalau mau pakai minyak kemasan untuk jual gorengan setengah mati kasihan. Jadi selama tidak ada minyak curah masuk, dia juga tutup gerobak," ungkap Asriani.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini