SuaraSulsel.id - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata atau KKN Universitas Hasanuddin Gelombang 107 di Kabupaten Bulukumba, membuat inovasi pembuatan prototype Solar Dryer.
Inovasi ini merupakan sebuah alat pengering kopi. Berguna untuk mendukung hasil panen para petani kopi agar terhindar dari pertumbuhan jamur.
Andi Jaelani Pratama Syah, salah satu mahasiswa KKN Gelombang 107 sekaligus koordinator menjelaskan Solar Dryer tersebut menggunakan dua sumber tenaga. Yakni sumber panas dari cahaya matahari serta panas lampu halogen dan pijar. Dapat digunakan dalam kondisi tidak ada panas matahari.
Inovasi alat tersebut berdimensi 1,3m x 0,8m x 0,8m, dengan rangka yang terbuat dari bambu dan batang kopi.
Baca Juga:Mahasiswa KKN UMY Gelar Pemberdayaan UMKM dan BUMDES di Desa Glagah, Wonosobo
Alat ini juga menggunakan plastik fiber guna menutupi bagian rangka alat agar proses pengeringan panas matahari dapat terkurung dalam ruang pengering sekaligus menjaga kopi tetap steril.
"Dalam ruang pengering, kami menggunakan 8 buah lampu yang terdiri atas 4 buah lampu pijar dan 4 buah lampu halogen sebagai sumber panas ketika panas matahari tidak tersedia. Berdasarkan pengujian dengan 8 buah lampu kami memperoleh suhu ruangan 27°C – 29,6°C. Meskipun belum terlalu panas tapi setidaknya bisa mengurangi kelembapannya," jelas Jaelani.
Pembuatan prototipe dilakukan mulai 22 Januari lalu hingga 9 Februari bertempat di rumah Kepala Desa Kahayya. Jalan Poros Desa Kahayya, Kecamatan Kindang, Bulukumba.
Tujuan pembuatan prototipe ini untuk menciptakan teknologi pengering kopi. Guna menjaga produksi kopi tetap stabil pada cuaca yang tidak menentu. Khususnya pada musim hujan yang menyebabkan terjadinya pertumbuhan jamur akibat kondisi yang lembap.
Dengan adanya inovasi tersebut, Jaelani bersama tim berharap bisa memberikan kontribusi terbaik mereka untuk mendukung hasil panen para petani kopi khususnya di wilayah Bulukumba.
Baca Juga:Menjaga Kesehatan dan Kebugaran, Senam Bersama Kelompok 32 KKN UMBY dan Ibu-ibu Dagan
Sehingga, secara langsung ataupun tidak, kehadiran alat ini bisa meningkatkan pendapatan para petani dan menghindari kondisi biji kopi yang rusak.