Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Utus Tim ke Rumah Warga Sinjai Bawa Jenazah Anak Pakai Motor

Warga Kabupaten Sinjai dikabarkan membawa pulang jenazah bayinya dengan menggunakan sepeda motor

Muhammad Yunus
Selasa, 01 Februari 2022 | 18:09 WIB
Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Utus Tim ke Rumah Warga Sinjai Bawa Jenazah Anak Pakai Motor
Perwakilan Plt Gubernur Sulsel mengunjungi rumah warga yang tidak mampu membayar ambulans di Kelurahan Samataring, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai, Selasa 1 Februari 2022 [SuaraSulsel.id/Istimewa]

SuaraSulsel.id - Seorang warga Kabupaten Sinjai dikabarkan membawa pulang jenazah bayinya dengan menggunakan sepeda motor setelah dirawat salah satu Rumah Sakit di Bone.

Orang tuanya membawa sang bayi menggunakan motor dari Kabupaten Bone menuju rumahnya di Kelurahan Samataring, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai.

Tersiar kabar, jika pihak keluarga kekurangan uang untuk membayar biaya ambulans. Sehingga harus membawa pulang jenazah pakai sepeda motor.

Kabar itu pun sampai ke telingan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman.

Baca Juga:Uang Tidak Cukup Bayar Ambulans, Warga Sinjai Bawa Pulang Jenazah Anak Pakai Sepeda Motor

Sudirman lantas mengutus tim untuk melayat ke rumah warga tersebut.

Tim Plt Gubernur Sulsel, Andi Alti diterima ayah bayi bernama Asdar. Bertempat di lingkungan Batulappa, Kelurahan Samataring, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai, Selasa (1/2/2022).

Andi Alti ditemani Kapolsek Sinjai Timur, AKP Andi Armadana.

Pihak keluarga pun masih merasa sedih atas kehilangan sang bayi yang meninggal di usia 7 bulan.

"Terima kasih atas rasa empati Bapak Plt Gubernur Sulsel, bapak Andi Sudirman kepada keluarga kami. Semoga menjadi amal ibadah, Aamiin," kata Asdar saat menerima bantuan dari Plt Gubernur Sulsel.

Baca Juga:Nyesek! Pria Bawa Pulang Jenazah Anak Pakai Sepeda Motor, Ngaku Kurang Rp 100 Ribu RS Menolak Antar Pakai Ambulans

Terpisah, Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan duka atas meninggalnya bayi pasangan suami istri, Asdar dan Juliatun Mariani.

"Kami turut berduka cita kepada keluarga bapak Asdar. Kita juga harap kejadian seperti ini tidak terulang lagi," ujarnya.

Ia pun berharap, seluruh layanan kesehatan senantiasa memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat. Apalagi pekerjaan di bidang kesehatan adalah pahlawan kemanusiaan.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel sudah melakukan koordinasi dengan pengelola rumah sakit yang disebut enggan mengantar jenazah karena keluarga tidak mampu bayar.

Mobil ambulans hasil swadaya warga Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta, Rabu (20/10/2021) [ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta ].
Mobil ambulans hasil swadaya warga Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta, Rabu (20/10/2021) [ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta ].

Biaya Ambulans Rp700 Ribu

Kabar warga Kabupaten Sinjai mengangkut jenazah anak menggunakan sepeda motor viral di media sosial. Sebelumnya, anak tersebut lahir prematur dan sempat dirawat di rumah sakit.

Hal tersebut dialami oleh Asdar (29), warga Batulappa, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. Kejadiannya pada Minggu, 30 Januari 2022.

Asdar mengatakan anaknya sempat dirawat di Rumah Sakit Datu Pancaitana, Kabupaten Bone. Sebelumnya dirujuk dari RSUD Sinjai.

Namun, Tuhan berkehendak lain. Anaknya dinyatakan meninggal dunia.

Videonya beredar luas di media sosial. Ia terpaksa mengangkut jenazah anaknya menggunakan sepeda motor. Karena tidak punya cukup uang menyewa mobil jenazah.

Asdar mengaku hanya punya uang Rp600 ribu saat itu. Sementara, pihak rumah sakit mematok harga sewa mobil Rp700 ribu.

Dari pengakuannya, ia sempat memohon agar pihak rumah sakit bisa memberi keringanan. Apalagi jenazah anaknya harus segera dikuburkan karena sudah malam. Sekitar pukul 21.00 Wita.

Namun, pihak rumah sakit mengaku itu sudah aturan. Karena tak mau menunggu lama, ia terpaksa mengangkut jenazah anaknya menggunakan sepeda motor.

Banyak netizen yang mengecam tindakan rumah sakit. Mereka sedih dan mengatakan hal tersebut sangat memalukan masyarakat Bone.

Mereka bahkan meminta agar Direktur Rumah Sakit sebaiknya dicopot. Hal tersebut sebagai bentuk komitmen pemerintah Kkabupaten Bone yang terus memperbaiki sektor layanan kesehatan.

Banyak juga warganet yang mengaku siap membuka donasi untuk disumbangkan ke rumah sakit. Mereka menilai, hanya karena persoalan uang Rp100 ribu, rasa kemanusiaan pihak rumah sakit sudah hilang.

Setelah viral, kini pihak rumah sakit berencana mengunjungi rumah duka. Mereka berdalih ada miskomunikasi antara petugas rumah sakit dan pasien saat kejadian.

"Kami meminta maaf. Ada miskomunikasi antara pihak rumah sakit dan keluarga pasien," ujar Kabag Administrasi Rumah Sakit Pancaitana Kabupaten Bone Fahruddin saat dikonfirmasi Selasa, 1 Februari 2022.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini