SuaraSulsel.id - Ada banyak cara yang dilakukan masyarakat di Sulawesi Selatan. Mengungkapkan rasa syukur untuk panen yang berlimpah. Tidak hanya lewat upacara yang bersifat spiritual keagamaan, tapi juga dengan kesenian tradisional.
Pada suku Toraja, ada kesenian tradisional yang digelar setiap tahun. Untuk mengucap syukur atas hasil pertanian. Namanya Sila'pakki dan Sisemba. Keduanya sama-sama unjuk kekuatan.
Bedanya, Sila'pakki menggunakan lidi atau rotan yang dianyam.
Secara umum, Sila'pakki dan Sisemba' tidak dilakukan oleh seluruh masyarakat Toraja. Hanya di daerah tertentu saja.
Baca Juga:Anak SD Hanyut Terbawa Arus Sungai di Toraja Utara Ditemukan
Untuk Sila'pakki, hanya digelar di satu kampung, di Toraja Utara. Tepatnya di Kecamatan Baruppu'.
Masyarakat yang didominasi oleh pria dewasa akan dibagi ke dalam dua kelompok. Mereka kemudian akan saling pukul.
Sementara perempuan dan anak-anak dibawah umur dilarang ikut.
Walau ini hanya untuk sekadar bersenang-senang, namun tak sedikit juga yang terlihat emosi. Akibatnya, tradisi ini mulai memudar seiring berjalannya waktu.
![Tradisi Sila'pakki warga Toraja digelar saat merayakan panen yang berlimpah [SuaraSulsel.id/Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/01/23/85203-toraja.jpg)
Beda lagi dengan Sisemba'. Masyarakat bertarung tanpa senjata, tetapi menggunakan kaki untuk baku tendang.
Baca Juga:Ikut Gebyar Vaksinasi, Warga Toraja Dapat Hadiah 1 Unit Mobil
Meski hanya permainan, aksi tendangan yang dilakukan memakai tenaga sekuat-kuatnya. Peserta pun akan merasakan sakit jika terkena tendangan. Bahkan ada yang terluka.
- 1
- 2