SuaraSulsel.id - Balai Besar KIPM Makassar mencatat volume ekspor komoditi perikanan tahun 2021 sebesar 179.180 ton atau senilai Rp6,6 Triliun.
Volume ekspor komoditi perikanan ini meningkat sebesar 13,4 persen. Dibandingkan dengan volume ekspor tahun 2020 yang hanya sebesar 158.050 ton dan senilai Rp5,47 Triliun.
Mengutip Fobiz.id -- jaringan Suara.com, Kepala Balai Besar Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Makassar, Sitti Chadidjah mengatakan, membaiknya kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia dan di berbagai negara tujuan ekspor diperkirakan memicu peningkatan volume ekspor komoditi perikanan tersebut.
“Peningkatan volume ekspor terjadi pada semua komoditi perikanan unggulan Sulawesi Selatan,” ujarnya.
Baca Juga:46 Jemaah Umrah Asal Sulawesi Selatan Berangkat ke Arab Saudi
Peningkatan volume ekspor tertinggi terjadi pada komoditi gurita yang meningkat sebesar 81,8%, disusul oleh udang vannamei meningkat sebesar 18,3% dan rumput laut sebesar 15,6%.
Demikian pula peningkatan volume ekspor terjadi hampir di seluruh negara tujuan utama ekspor komoditi perikanan dengan rata-rata peningkatan sebesar 16,7%.
Hal ini menunjukkan tingginya kepercayaan pasar dunia terhadap produk perikanan asal Sulsel.
Komoditi perikanan ekspor didominasi rumput laut kering yang mengambil porsi sebesar 80,9% dan karaginan sebesar 6,3% dari total volume ekspor komoditi perikanan Sulsel.
Selain rumput laut, komoditi lain yang juga menjadi andalan Sulsel di Tahun 2021 adalah udang vannamei sebesar 4,5%, gurita sebesar 2,2% dan tuna sebesar 1,4%.
Baca Juga:Dinas Perdagangan Sulawesi Selatan: Harga Minyak Goreng Rp14 Ribu Per Liter
Komoditi perikanan asal Sulsel diekspor ke 45 negara di lima benua di seluruh dunia.