"Saat ini saya pecat oknum sekuriti itu. Besok saya keluarkan surat pernyataannya, memecat dengan tidak hormat," kata Husain saat ditemui di Hotel La Macca, Jalan AP Pettarani, Makassar, Kamis (9/12/2021)
Menurut Husain, peristiwa itu terjadi di kamar mandi umum yang berada di area pekarangan Hotel La Macca milik Universitas Negeri Makassar, Kamis (9/12/2021) pukul 09.00 Wita, pagi. Kala itu, korban yang mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka dari Kemendikbud keluar dari Mess, tempat dia ditampung yang berada di samping Hotel La Macca, Makassar.
Hanya saja, korban mengalami kejadian yang tidak senonoh saat tengah membersihkan tubuh di dalam kamar mandi itu. Oknum sekuriti yang telah lepas jaga ternyata diam-diam merekam aktivitas mahasiswi yang mengikuti program PMM tersebut menggunakan handphone.
"Dia (oknum sekuriti) ada di dalam gudang, merekam orang lagi mandi. Begitu dia (korban) liat di kaca itu ada handphone, kaget. Langsung dia pakai baju lalu teriak minta tolong," kata dia.
"Pada akhirnya sekuriti ini diamankan. Saya serahkan ke polisi untuk memproses secara hukum kalau tidak mau atur damai," tambah Husain.
Husain mengungkapkan jumlah mahasiswa yang mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka di UNM tercatat ada 400-an orang lebih. 320 orang ditampung di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) yang berada di Kelurahan Tidung, Kecamatan Rappocini, Makassar.
Sedangkan, 82 orang mahasiswa lagi ditampung di Mess yang berada di area Hotel La Macca, Makassar. Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka di Universitas Negeri Makassar itu akan berlangsung selama dua bulan dengan jumlah 20 Satuan Kredit Semester (SKS).
"Mereka belajar budaya, kultur dan sebagainya. Untuk memperluas wawasan. Tapi dia belajar juga di 20 SKS itu," terang Husain.
Meski begitu, Husain mengaku tidak mengetahui berapa banyak jumlah korban yang dilecehkan oknum sekuriti tersebut selama mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka di Universitas Negeri Makassar.
"Saya tidak tahu berapa. Yang terjadi hari ini satu, yang korban itu. Bahwa apakah ada korban sebelumnya selain yang tadi?, mungkin ada tapi nanti didalami ya," ujar Husain.
Atas kejadian tidak mengenakan itu, kata dia, UNM akan menyediakan trauma healing agar para mahasiswa yang mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka tersebut tidak mengalami gangguan psikis atau mental.
"Saya datang berikan jaminan. Saya datang atas nama orang tua mereka, saya bilang selama anda di sini saya adalah orang tua kamu semuanya. Sebagai orang tua, tentu berupaya menjaga kenyamanan dan keamanan anda semua. Itu yang saya lakukan. Yang pasti bahwa kita mau evaluasi lagi tempatnya ini. Tentu saya harap tidak terjadi lagi hal-hal seperti ini," katanya.
Kontributor : Muhammad Aidil