Detik-detik Rumah Hanyut Terbawa Arus Sungai di Soppeng, Hancur Tabrak Jembatan

Hujan lebat melanda Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan

Muhammad Yunus
Senin, 06 Desember 2021 | 14:21 WIB
Detik-detik Rumah Hanyut Terbawa Arus Sungai di Soppeng, Hancur Tabrak Jembatan
Rumah warga terbawa arus sungai di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, Senin, 6 Desember 2021 [SuaraSulsel.id/Istimewa]

SuaraSulsel.id - Hujan lebat melanda Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan sejak pekan kemarin. Hal tersebut membuat Waduk Ompo meluap.

Meluapnya waduk ompo membuat debit air sungai naik. Satu rumah di bantaran Sungai Cabbu'e bahkan terbawa arus.

Warga sempat merekam detik-detik rumah diterjang derasnya arus sungai dan hanyut terbawa air. Sampai hancur saat menabrak jembatan.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemprov Sulsel Muh Firda mengatakan, hingga kini belum ada laporan korban jiwa dari bencana tersebut. Sejumlah warga yang tinggal di bantaran Sungai Cabbu'e sementara dievakuasi ke tempat yang lebih aman.

Baca Juga:Banjir Bandang Garut, Pemprov Jabar Tetapkan Status Tanggap Darurat selama 7 Hari

"Kejadiannya beberapa menit lalu. Kami belum dapat informasi apakah ada korban jiwa. Tim disana sedang melakukan assessment," kata Firda, Senin, 6 Desember 2021.

Firda mengatakan daerah tersebut jadi langganan banjir. Apalagi saat cuaca buruk seperti sekarang.

Ia meminta agar warga selalu waspada, apalagi yang bermukim di dekat sungai. Kenaikan air sungai sewaktu-waktu bisa terjadi karena hujan di hulu.

"Kemudian Wajo juga begitu. Kalau Danau Tempe meluap hampir sebagian wilayah di Wajo dan Soppeng kebanjiran," tambahnya.

Ia menambahkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga sudah mengeluarkan peringatan dini untuk Sulsel. Enam kabupaten/kota disebut akan mengalami banjir sepanjang Desember dan Januari 2022 karena dampak La Nina.

Baca Juga:Rendam Ratusan Rumah, Wabup Sebut Banjir Bandang Garut Tak Timbulkan Korban Jiwa

Keenam daerah tersebut yakni Gowa, Maros, Luwu, Luwu Utara, Pangkep, dan Kota Makassar.

Tak hanya banjir bandang, gelombang tinggi, dan abrasi juga berpotensi mengancam daerah tersebut. Ketinggian gelombang bahkan diperkirakan di atas 2,5 meter.

Kepala BMKG Wilayah IV Makassar, Darmawan mengatakan hampir semua wilayah terdampak cuaca buruk mengakibatkan puting beliung dan banjir. Apalagi puncak musim hujan diperkirakan akan terjadi pada Desember ini.

"Berdasarkan analisis, curah hujan saat ini mulai lebat dengan kapasitas 20-50 mm per hari," ungkap Darmawan.

Dia mengatakan fenomena La Nina sangat mempengaruhi kondisi curah hujan di sebuah wilayah. Saat ini meski masih lemah, namun tetap mempengaruhi kapasitas hujan yang cukup lebar sehingga banjir sudah terjadi.

"Gejala alam La Nina berpotensi besar mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi. Karena itu drainase harus dipastikan baik guna mencegah banjir besar," ungkapnya.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini