Pelatih dan Pemain Perserang Terancam Hukuman Penjara, Dilaporkan ke Polisi

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengatakan, telah melaporkan Perserang ke Polda Metro Jaya

Muhammad Yunus
Minggu, 07 November 2021 | 12:01 WIB
Pelatih dan Pemain Perserang Terancam Hukuman Penjara, Dilaporkan ke Polisi
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan [Youtube RANS Entertainment]

SuaraSulsel.id - Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengatakan, telah melaporkan Perserang ke Polda Metro Jaya. Kasus dugaan pengaturan skor klub Liga 2 2021 atau match fixing.

Nanajemen Perserang telah melaporkan adanya dugaan match fixing yang dilakukan antara beberapa pemain dan pelatih mereka dengan pihak luar.

Ada lima pemain yang telah dijatuhi sanksi oleh Komite Disiplin (Komdis) PSSI. Lantaran dianggap melakukan percobaan pengaturan skor.

Sanksi pun beraneka ragam yang terberat yakni larangan beraktivitas dalam sepakbola di lingkungan PSSI, masuk ke area stadion selama lima tahun.

Baca Juga:PSSI Laporkan Dugaan Match Fixing Perserang ke Polda Metro Jaya

Menurut pengakuan salah seorang pemain tersebut, ia dihubungi orang tidak dikenal untuk membuat Perserang kalah dalam pertandingan melawan Rans Cilegon FC, Persekat Tegal, dan Badak Lampung.

Sosok misterius inilah yang dilaporkan kepada kepolisian. Sebab, PSSI memiliki terbatasan terkait teknologi. Hingga memanggil orang di luar lingkungan sepakbola untuk diadili.

"Laporan ini kami lakukan agar kami bisa mengetahui secara detail. Siapa pihak luar yang menghubungi pemain. Apalagi pihak luar tersebut menghubungi memakai private number," kata Iriawan dikutip dari laman resmi PSSI, Sabtu (6/11/2021).

"PSSI dengan Polri saat ini sudah melakukan perjanjian kerja sama pada 22 Juli 2021 tentang penerbitan rekomendasi dan/atau pemberian izin bantuan pengamanan, penegakan hukum, kesehatan dan hubungan luar negeri dalam kegiatan PSSI," terangnya,

Dalam hal ini Sekjen PSSI, Yunus Nusi menerangkan federasi tidak memiliki kewenangan untuk memanggil dan mengusut orang per orang yang bukan dari ‘keluarga sepakbola’ (football family).

Baca Juga:Dua Siswa SKO Sumbar Dipanggil TC Timnas Indonesia

PSSI juga memiliki keterbatasan teknologi untuk melacak nomor-nomor rahasia yang melakukan match fixing dengan pemain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini