SuaraSulsel.id - Pasukan TNI-Polri dihujani tembakan saat mengevakuasi jenazah Suster Gabriela Meilan (22 tahun). Korban kekejaman Kelompok Separatis Teroris (KST) di jurang kedalaman 300 meter di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Arm Reza Nur Patria membenarkan gangguan KST saat evakuasi jenazah Suster Gabriela. Penembakan dilakukan KST dari seberang jurang lokasi jenazah Suster Gabriela ditemukan.
“Ini masih ada gangguan (tembakan) oleh KST. Kami juga masih terkendala mengambil jenazah suster, salah satunya karena jenazah berada di posisi terjal,” kata Reza, Jumat 17 September 2021.
Mengutip KabarPapua.co -- jaringan Suara.com, gangguan KST, kata Reza, menyebabkan Helikopter belum bisa masuk Kiwirok. Evakuasi jenazah ke Jayapura hari ini batal dan belum bisa dilakukan.
Baca Juga:Perawat Perempuan Gugur Dibunuh KKB, IDI Desak Pemerintah Jamin Keselamatan Nakes di Papua
“Tindakan KST telah di luar batas kemanusiaan. Apalagi saat ini TNI Polri sedang proses mengambil jenazah,” ujarnya.
Rencananya, evakuasi jenazah akan dilanjutkan pada Sabtu 18 September 2021 dengan mengamati cuaca dan keamanan di lokasi kejadian. Saat ini penebalan telah dilakukan menempatkan 1 peleton personel Yonif 751 dan pasukan Brimob Polda Papua.
“Evakuasi akan dilanjutkan esok hari dan disesuaikan dengan cuaca dan juga keamanan di lokasi kejadian,” kata Reza menambahkan.
Sekadar diketahui, helikopter TNI jenis Karaka telah berhasil mengevakuasi 9 tenaga kesehatan dari Kiwirok ke Jayapura. Dari 12 petugas Puskesmas Kiwirok yang bertugas, saat kejadian hanya ada 10 tenaga kesehatan dan satu dokter. Sementara satu orang tenaga kesehatan sedang izin ke Jayapura.
Penyerangan KST menyebabkan satu tenaga kesehatan bernama Suster Gabriela meninggal dunia, sedangkan Mantri Gilbert Sokoy belum diketahui kondisi dan keberadaannya.
Baca Juga:Pelayanan Kesehatan di Papua Terganggu Pasca Pembunuhan Nakes Oleh KKB
Berhasil Dievakuasi
Tim gabungan TNI-Polri berhasil mengevakuasi jenazah Suster Gabriela Meilani (22) korban kekejaman Kelompok Separatis Teroris Papua Ngalum Kupel pimpinan Lamek Taplo.
Proses evakuasi jenazah membutuhkan waktu sekitar 2 jam dari jurang sedalam 300 meter. Kondisi medan yang terjal dengan kemiringan 90 derajat membuat tim kesulitan melakukan evakuasi jenazah.
Danrem 172/Praja Wira Yakhti, Brigjen TNI Izak Pangemanan mengatakan, tim gabungan yang terdiri dari Yonif RK 751/VJS , Yonif 403/WP dan Polsek Kiwirok sempat mendapatkan gangguan tembakan dari KSTP selama proses evakuasi, Jumat 17 September 2021.
Penembakan dilakukan dari seberang jurang lokasi jenazah Suster Gabriela ditemukan. Gangguan ini dapat diatasi oleh prajurit TNI, sehingga jenazah dapat diangkat dari dasar jurang dan telah disemayamkan di Koramil Kiwirok.
Jenazah Akan Diterbangkan ke Jayapura
Rencananya, jenazah Suster Gabriela akan diterbangkan ke Jayapura, Sabtu 18 September 2021. Evakuasi jenazah ke Jayapura dengan mempertimbangkan cuaca dan keamanan di Distrik Kiwirok.
“Saat ini penebalan telah dilakukan dengan menempatkan 1 SST personel Yonif RK 751/VJS,” tambah Izak.
Sebelumnya, KST atau Kelompok Kriminal Bersenjata Ngalum Kupel pimpinan Lamek Taplo menyerang fasilitas kesehatan di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin 13 September 2021. Selain membakar Puskesmas dan Barak Medis, KKB juga menganiaya tenaga kesehatan.
9 tenaga kesehatan dinyatakan selamat, satu tenaga kesehatan bernama Mantri Gilbert Sokoy hilang dan satu lagi ditemukan tewas di dalam jurang. Korban meninggal merupakan Suster Gabriela Melani (22), sebelum meninggal korban disiksa hingga mengalami pelecehan oleh KKB.