Ia juga mengatakan masa tanam padi, jagung dan sebagainya harus disesuaikan dengan fenomena alam tersebut guna menghasilkan hasil panen yang lebih baik.
Rektor USK, Prof Samsul Rizal mengapresiasi kejelian para peneliti BMKG serta para peneliti FMIPA USK yang bersinergi untuk mengamati fenomena Angin Geureutee ini.
“Apa saja fenomena yang diizinkan oleh Allah SWT, pasti bermanfaat bagi manusia, dan tak mungkin sia-sia. USK siap untuk bersinergi dengan instansi manapun, yang berkeinginan untuk mempelajari berbagai fenomena alam, demi kemaslahatan manusia dan lingkungannya,” kata Samsul.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, berharap bahwa melalui kegiatan ini juga, BMKG ingin merangkul pemangku kepentinga pengguna informasi BMKG, agar lebih familiar dalam memanfaatkan produk-produk informasi yang dikeluarkan oleh BMKG.
Baca Juga:Wali Kota Makassar Siapkan 6 Unit Ambulans Jenazah Bantu Satgas Covid-19 Sulsel
Selain itu BMKG ingin memberikan sosialisasi singkat kepada stakeholder dan masyarakat di wilayah Aceh khususnya daerah yang dipengaruhi oleh aktivitas Angin Geurutee ini.
Deklarasi tersebut turut dihadiri Dekan FMIPA USK,. Dr Teuku M. Iqbalsyah, Kepala Koordinator BMKG Aceh, Nasrol Aidil dan para peneliti dari kedua instansi tersebut.