Warga Rampas Jenazah Covid-19 di Sulsel, Peti Mati Dilemparkan ke Petugas

Warga merampas jenazah Covid-19 dari dalam mobil ambulans

Muhammad Yunus
Jum'at, 02 Juli 2021 | 15:24 WIB
Warga Rampas Jenazah Covid-19 di Sulsel, Peti Mati Dilemparkan ke Petugas
Warga merampas jenazah Covid-19 dari dalam mobil ambulans di Kabupaten Bulukumba [SuaraSulsel.id / Istimewa]

SuaraSulsel.id - Aksi warga di Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan kembali viral di media sosial. Penyebabnya, mereka merampas jenazah Covid-19 dari dalam mobil ambulans yang hendak dimakamkan oleh petugas Satgas Covid-19.

Jenazah yang berada di dalam peti tersebut diambil alih oleh pihak keluarga. Petinya dilempar di depan petugas Satgas Covid-19 yang hendak merebut kembali jenazah Covid-19 itu.

Dalam video yang beredar di media sosial Facebook pada group INFO KEJADIAN BULUKUMBA, peristiwa itu disebut terjadi di Desa Singa, Kecamatan Herlang, Kabupaten Bulukumba.

Pada video yang beredar, terlihat dengan jelas ada sejumlah petugas Covid-19 yang tengah mengenakan Alat Pelindung Diri (APB) turun dari sebuah mobil. Mereka tampak memperhatikan sesuatu yang mengarah ke rumah duka.

Baca Juga:Sandiaga Uno Tantang Sulsel Bikin 50 Desa Wisata, Respons Andi Sudirman Mengejutkan

Petugas yang turun dari mobil tersebut kemudian mendatangi rumah duka yang telah dipenuhi oleh warga di sekitarnya. Hanya saja, saat tiba di rumah duka, petugas Covid-19 itu diusir oleh warga untuk dapat segera meninggalkan lokasi.

Petugas yang kalah jumlah terpaksa memilih untuk meninggalkan lokasi. Pihak keamanan yang berada di lokasi juga terlihat tidak dapat berbuat banyak.

Sementara, proses pemakaman jenazah Covid-19 yang dibawa tersebut akan diambil alih oleh pihak keluarga.

"Saya bisa, saya urus sendiri. Saya yang kasih mandi apa (jenazah Covid-19). Pulang cepat," kata salah satu warga di lokasi seperti dikutip SuaraSulsel.id, Jumat (2/7/2021).

Ketua Tim Pemakaman Covid-19 Bulukumba, Muhammad Suparto membenarkan perihal tersebut. Ia mengatakan peristiwa itu terjadi saat petugas Covid-19 yang baru tiba dari Kota Makassar hendak melakukan proses pemakaman terhadap jenazah pria berinisial H (58 tahun) yang dibawa menggunakan mobil ambulans di Kabupaten Bulukumba, pada Rabu 30 Juni 2021.

Baca Juga:Rekor! 36 Jenazah COVID-19 Dimakamkan Dalam Sehari di TPU Jombang Tangsel

Namun, saat mobil ambulans tersebut tiba di depan rumah duka yang berada di Kabupaten Bulukumba, tiba-tiba saja, pihak keluarga yang berada di lokasi mengepung mobil ambulans yang membawa jenazah Covid-19 itu.

Mereka merebut jenazah Covid-19 itu melalui pintu belakang mobil ambulans. Tanpa menghiraukan petugas Covid-19 yang tiba di lokasi.

"Mereka ambil alih peti langsung dibawa ke dalam rumah. Padahal, kami tidak menyarankan untuk dibawa ke dalam rumah karena begitu turun dari mobil ambulans. Sesuai prosedurnya kami akan membawa ke lokasi pemakaman. Untuk dimakamkam," kata Muhammad Suparto kepada wartawan hari ini.

Menurut Suparto, situasi di rumah duka kala itu dipenuhi oleh warga setempat yang ingin melayat. Para petugas, kata dia, sempat berusaha untuk mengambil kembali peti jenazah Covid-19 yang direbut tersebut. Tetapi, justru hal yang mengeringkan yang didapatkan.

Sebab, peti jenazah Covid-19 yang berada di dalam rumah duka tersebut dibongkar. Jenazah yang ada di dalam peti juga dikeluarkan untuk dapat dimakamkan oleh pihak keluarga sendiri secara umum.

"Iya banyak warga yang datang melayat. Karena saya lihat itu waktu dibawa ke dalam rumah. Itu rumah sudah banyak sekali orang di dalamnya. Kami berusaha untuk mengambil peti itu kembali tapi tiba-tiba saja, baru kami tiba di depan pintu, petinya sudah terlempar keluar. Dan jenazahnya sudah tidak ada di dalam peti. Sudah diamankan di dalam," kata dia.

"Dibongkar di dalam sama keluarganya. Pokoknya penutup petinya itu dibuka, lepas dari petinya itu. Jadi yang tersisa di peti itu cuma kantong jenazah dan peti serta penutupnya yang terlempar satu persatu di depan pintu rumah itu," tambah Suparto.

Melihat situasi sudah tidak memungkinkan, kata Suparto, petugas pun memilih untuk pergi meninggalkan lokasi. Apalagi, mereka juga kalah jumlah dengan warga yang berada di lokasi.

"Sudah tidak sesuai dengan prosedur pemakaman Covid-19. Maka saya mengambil keputusan untuk menarik diri untuk mundur karena ini sudah tidak sesuai prosedurnya. Tidak seperti ini harapan kami untuk memakamkan almarhum karena sudah ada aturan sebelumnya yang disepakati. Tapi tidak di jalankan malah dibuatkan rencana lain," katanya.

"Itu yang membuat kami kecewa dan pada saat itu kami minta ijin pada pengamanan untuk tarik mundur. Karena situasi sudah tidak aman. Bahkan, warga banyak yang membentak petugas kami untuk segera pulang. Ada yang membentak ada yang mengancam untuk menyuruh kami segera meninggalkan lokasi. Apalah daya, mereka lebih banyak dari pada kami," sambung Suparto.

Dengan kejadian itu, kata Suparto, segala sesuatu yang terjadi akan menjadi tanggungjawab oleh pihak keluarga jenazah tersebut. Terlebih lagi, setelah melihat jenazah Covid-19 itu sudah terkontaminasi dengan warga yang berada di lokasi.

"Segala sesuatunya saya kembalikan kepada keluarga. Tanggungjawab saya alihkan ke pihak keluarga karena sudah mengambil alih peti ini dan tidak sesuai dengan kesepakatan di Makassar sampai menuju Bulukumba. Warga sudah berinteraksi dengan peti jenazah, bahkan jenazahnya pun sudah keluar dari peti. Jadi saya pikir sudah percuma, dan ini biar pun kami lanjutkan sudah tidak sesuai dengan perkerjaan kami. Tidak sesuai SOP," katanya.

Kontributor : Muhammad Aidil

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini