Update Kasus Covid-19 Rabu 30 Juni 2021, DKI Jakarta Paling Berbahaya

Perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia, Rabu 30 Juni 2021

Muhammad Yunus
Rabu, 30 Juni 2021 | 18:05 WIB
Update Kasus Covid-19 Rabu 30 Juni 2021, DKI Jakarta Paling Berbahaya
Ilustrasi : Warga Tanjungpinang saat ikuti tes usap (Antara)

SuaraSulsel.id - Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden merilis perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia, Rabu 30 Juni 2021

UPDATE KASUS COVID-19 30 Juni 2021

Jumlah Kasus Aktif : 239.368 (+10.533)

Penambahan Kasus
- Positif : + 21.807
- Sembuh : + 10.807
- Meninggal : + 467

Baca Juga:Annisa Pohan Istri Ketua Partai Demokrat AHY Positif Covid-19

Sebaran Kasus Tertinggi

- DKI Jakarta : 7.680, diikuti
- Jawa Barat : 4.473
- Jawa Tengah : 2.335

Pemerintah Datangkan 14 Juta Dosis Bahan Baku Vaksin Sinovac

Bahan baku vaksin Covid-19 dari Sinovac kembali tiba di Indonesia pada Rabu, 30 Juni 2021, di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang.

Pada kedatangan vaksin ke-18 ini, pemerintah mendapatkan 14 juta dosis bahan baku vaksin yang nantinya akan terlebih dahulu diolah oleh Bio Farma menjadi siap pakai.

Baca Juga:Kopi Gratis Bagi Warga yang Sudah Divaksin

"Pada hari ini kembali kita kedatangan 14 juta dosis vaksin dari Sinovac dalam bentuk bahan baku," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangannya secara virtual.

Dalam waktu dekat, pemerintah juga akan segera mendatangkan pasokan vaksin lainnya dari berbagai skema pengadaan. Dengan tambahan vaksin tersebut, pemerintah berharap agar di akhir tahun ini sebanyak 181,5 juta rakyat Indonesia telah memperoleh vaksin setidaknya untuk satu dosis suntikan.

"Ini ada lagi donasi vaksin gratis dari Covax/GAVI, kita juga bulan ini akan masuk dari AstraZeneca, bulan Agustus nanti akan masuk dari Pfizer sehingga jumlah vaksin yang masuk di semester kedua tahun ini akan menjadi lebih banyak dan kita akan mempercepat program vaksinasi di Indonesia," kata Budi.

Meski demikian, Menteri Kesehatan mengingatkan bahwa meski telah memperoleh suntikan dosis vaksin, seluruh warga tetap harus berdisiplin untuk menerapkan protokol kesehatan dalam kesehariannya.

Vaksin memang akan membuat tubuh relatif lebih tahan terhadap serangan virus, dalam hal ini virus korona. Namun, hal itu tidak menjadikan seseorang kebal terhadap infeksi virus sehingga masih dapat tetap tertular dan bahkan menularan.

"Orang yang divaksin masih bisa terkena virus Covid-19, tetapi yang tadinya penyakitnya berat akan menjadi ringan, orang yang harusnya sakitnya ringan dia akan menjadi tanpa gejala. Kita masih bisa tertular, yang paling bahaya kita masih bisa menularkan," ucapnya.

Oleh karena itu, Budi mengajak seluruh masyarakat untuk tetap berada di rumah apabila tidak ada suatu keperluan yang mendesak dalam rangka memutus penyebaran mata rantai penularan Covid-19. Beragam upaya pemerintah untuk menanggulangi pandemi di Indonesia tentu membutuhkan dukungan dari seluruh rakyat.

"Sekarang tolong bantu kami dengan cara, kalau tidak ada kegiatan, tinggal di rumah supaya kita bisa mengurangi laju penularan ini, melindungi diri kita sendiri, juga melindungi tetangga kita dan seluruh rakyat Indonesia," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini