SuaraSulsel.id - Aksi mengerikan seorang perempuan berhijab viral di media sosial. Perempuan tersebut bergelantungan dan meniti pada tali jembatan gantung. Menyeberangi sungai.
Aksi tersebut direkam warga dalam video berdurasi kurang lebih 2 menit. Kemudian disebarkan di media sosial. Salah satunya disebarkan oleh akun instagram peristiwa_sekitar_kita
Informasi yang diperoleh, lokasi jembatan rusak tersebut di Desa Pamoseang, Kecamatan Mambi, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat.
Selain seorang perempuan yang nekat meniti tali jembatan gantung yang rusak. Beberapa perempuan juga terlihat nekat menyeberangi sungai yang airnya mengalir deras. Tinggi air terlihat sampai pinggang orang dewasa.
Baca Juga:Diterjang Banjir, Jembatan Gantung Pasenan di Mura Putus
Perempuan berhijab tersebut diduga pelajar yang ingin pergi ke sekolah. Namun harus menantang maut. Menyeberangi sungai yang lebar dan arusnya deras.
Kondisi ini pun membuat sejumlah netizen bereaksi. Mengecam pemerintah yang tidak mampu membangun infrastruktut untuk publik. Khususnya bagi masyarakat yang berada di desa-desa atau daerah terpencil.
Warganet juga menyalahkan koruptor yang makin menjamur. "Indahnya indonesiaku, kebanyakan korupsi jadi ga merata pembangunannya," tulis akun mardani_ardan
"udh di atas, pada mikirin diri sendiri... Lupa sma rakyat.." sambung afri_sitmpn
"ya Allah..kasian bgt ih.... ga kebayang kalo anak2 ku lewati itu... sllu was was" kata yuki_ratna_asih
Baca Juga:Wow, Landak Punya Empat Jembatan Gantung Baru Rp 13 Miliar
Dana Pemulihan Ekonomi Nasional
Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat Muh Idris DP meminta pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) beserta jajarannya bekerja keras mengelola dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) agar berdampak positif terhadap kemajuan ekonomi daerah dan nasional.
"Mohon agar menjadi perhatian OPD Pemprov Sulbar ketika dana PEN turun ke Sulbar dari pemerintah pusat untuk bekerja keras menyusun program pembangunan," kata Muh Idris kepada Antara di Mamuju, Senin 21 Juni 2021.
Ia mengatakan dana PEN yang akan direalisasikan pemerintah pusat harus mampu mendongkrak capaian pembangunan daerah, sehingga OPD harus konsisten bekerja sesuai program kerjanya.
"OPD yang bergerak di sektor pendidikan, kesehatan, pemberdayaan masyarakat desa, infrastruktur dan rumah sakit untuk lebih ekstra lagi dalam bekerja, ketika mengelola dana PEN yang mencapai ratusan miliar harus fokus," katanya.
Menurut dia, disiplin dalam perencanaan itu sangat membantu membangun kualitas pembangunan Sulbar yang saat ini terkendala kondisi jalan yang masih buruh dan indeks pembangunan manusia (IPM) yang rendah.
Ia berharap prioritas pembangunan harus dibahas bersama dan sesuai dengan rencana pembangunan jangka menengah daerah.
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemprov Sulbar M Natsir juga mengatakan terdapat 65 program prioritas pembangunan yang akan dan telah dilaksanakan pemerintah Sulbar selama periode 2017-2022.
"Program perencanaan pembangunan tersistematis dengan berbasis pada data, dan sesuai prioritas pembangunan yang akan dijalankan untuk memajukan perekonomian dan pembangunan daerah," katanya.